METROMEDIANEWS, BENGKALIS – Acara Penutupan Program Kegiatan Mahasiswa asal Universiti Malaya (Malaysia) yaitu Jelajah Adat di Indonesia (JADI) yang ke 5 yang berlangsung dari tanggal 9-14 Februari 2019 di Kampung Zapin Desa Meskom berlangsung meriah dan haru.
Mahasiswa asal Universiti Malaya yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis memilih Kampung Zapin Desa Meskom Kecamatan Bengkalis sebagai lokasi jelajah adat di Indonesia. Adapun Jumlah peserta pada kegiatan ini berjumlah 44 orang yang didampingi oleh seorang dosen perempuan muda yang smart dan energik yaitu Puan Aida.
Para seluruh peserta jelajah adat asal Malaysia selama di Indonesia atau di Kampung Zapin, mereka menginap terpisah di delapan rumah warga di Kampung Zapin Desa Meskom. Berbagai aktiviti dilakukan para peserta jelajah adat mulai dari belajar menari Zapin, belajar budaya masyarakat Kampung Zapin, berbagi ilmu dengan sekolah-sekolah sekitar hingga melakukan kerja amal dengan memberikan sumbangan ke beberapa rumah warga tempatan.
Saat acara penutupan, tampak hadir yaitu Usman selaku Kepala Desa, Rafli Kurniawan Sekretaris Camat Bengkalis, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Perwakilan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, Puan Pera Juniarti, S. Pdi selaku Pendamping Desa Bidang Ekonomi Desa Meskom, Babinsa Desa Meskom, Pemuka Agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat. Adapun masyarakat yang hadir terlihat tumpah ruah dijalan dan perkarangan lokasi acara tersebut.
Acara penutupan program kegiatan ini menampilkan seni atau tarian kedua belah negara sehingga membuat seluruh tamu undangan dan masyarakat sangat terhibur.
Pada acara penutupan ini, ungkapan terima kasih dan rasa bangga yang tak terhingga para peserta jelajah adat disampaikan oleh Puan Aida selaku Dosen Asal University Malaya kepada semua yang khalayak yang hadir dan untuk semua yang telah menjadi bagian dari segala aktivitas mereka salama di Bengkalis berlansung bahagia dan haru.
Pertemuan Negeri serumpun menambah keeratan tali persaudaraan antara kedua negara tersebut. Disisi lain, Camat Bengkalis yang diwakili oleh Sekretaris Camat yang hadir, Rafli Kurniawan menyampaikan rasa bahagianya karena melihat tarian Zapin.
“Ini menjadi suatu identitas yang unik dan patut dipertahankan sehingga beliau berharap kedepannya kepada masyarakat dan pemerintahan desa untuk terus memperbaharui dan konsisten menjaga serta melestarikan budaya melayu tari zapin ini,” katanya, Kamis (14/2/2019).
Selain itu, Pak Rafli Kurniawan menyampaikan bahwa Tari zapin dikampung zapin merupakan Identitas yang harus dijaga dan tari zapin ini telah menjadi Ikon di Kabupaten Bengkalis.
“Saya berharap desa-desa lain juga bisa menunjukkan ciri khas desa masing-masing,” pungkasnya.(M.Alfindra)