Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Bocah Penderita Kanker Mata Perlu Uluran Donatur

×

Bocah Penderita Kanker Mata Perlu Uluran Donatur

Sebarkan artikel ini
46 Pengunjung

KARAWANG,MMN.CO– Sungguh memprihatinkan nasib tragis yang dialami oleh Muhamd Mahmud (11), sudah 6 bulan lebih menderita kanker ganas pada bagian matanya.  Putra dari pasangan Sanusi dan Maemunah, warga Dusun Kosambi Batu I RT 003/001 Desa Kosambi Batu Kecamatan Cilebar, Karawang tersebut kondisinya kian memburuk dan saat ini hanya terbaring lemah di rumahnya.  Akibat kemiskinan yang dialami orang tuanya, Mahmud saat ini tidak mendapatkan pengobatan sebagaimana mestinya.

“Kami keluarga miskin pak, tetapi kami sudah berusaha mengobati anak kami, tetapi saat ini uang kami sudah habis, sehingga pengobatan anak kami tidak bisa dilanjutkan,” keluh Maemunah, Selasa (13/06).

Akibat penyakit kanker yang menggerogoti mata korban, kedua matanya saat ini sudah tidak bisa melihat dan bengkak serta mengeluarkan darah.  Menurut keterangan keluarga, Mahmud sempat berkali-kali dibawa ke rumah sakit, yang terakhir korban sempat dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung.

“Kami hanya bisa pasrah karena sudah berkali-kali membawa anak kami ke RS untuk mendapat pengobatan, tetapi hasilnya sampai saat ini kondisinya mbelum menunjukan perkembangan,” ungkap Maemunah.

Ironisnya dengan keterbatasan ekonomi keluarga korban, ternyata tidak membuat pihak pemerintahan desa peduli.  Buktinya untuk berobat ke rumah sakit saja, keluarga korban harus menyewa mobil umum secara pribadi.  Karena ketika keluarga mencoba meminjam mobil desa, kendaraan tersebut selalu dalam keadaan rusak seakan tidak diijinkan untuk digunakannya.

“Kalau ke RS kami selalu rental mobil pribadi pak, habisnya mobil desa selalu rusak kalau mau kita pakai,” keluhnya.

Dengan keterbatasan ekonomi yang dialami, keluarga korban mengharapkan adanya pihak atau dermawan yang mau membantu pengobatan anaknya.  Karena saat ini kondisi perekonomian keluarganya sudah tidak memungkinkan untuk membiayai pengobatan anaknya.

“Memang sih untuk biaya pengobatan kami menggunakan KIS, tetapi untuk mondar mandir rumah sakit tetap saja harus bayar pak, makanya kami memilih merawat anak saya di rumah,” keluhnya lagi.  ( J2/YRS ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *