MA Gagang Cikundul, PHC dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Mengguar Sejarah Budaya Cianjur
METROMEDIANEWS.CO – Majelis Adat (MA) Gagang Cikundul bersama beberapa komunitas dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa
Kabupaten Cianjur menggelar silaturahmi sekaligus memperingati hari lahirnya PANCASILA, membahas berbagai bidang (diskusi publik-red) tentang sejarah budaya yang harus dipertahankan, Selasa (6/5).
Salah satu Karatuan MA Gagang Cikundul, Susane Febriyati Soeriakartalegawa mengatakan, tantangan hari ini di dalam arus ruang terbuka dan dinamis di perlukan pengembangan nilai-nilai luhur Pancasila. Bagi generasi penerus dan secara politik khususnya di Cianjur.
“Nah, adanya kebijakan otonomi daerah yang memiliki ruang lebih terbuka kepada daerah untuk mengelola daerahnya. Mengimplementasikan mengembangkan pembangunan berbasis kearifan lokal dan kebijakan-kebijakan, agar tidak tercabut dari akar adat, budaya dan sejarahnya sendiri,” jelasnya kepada awak.
Berdasarkan pemikiran tersebut, pada tanggal 1 Juni 2018, dalam rangka memperingati hari Pancasila, MA Adat Gagang Cikundul melakukan silaturahmi dan dialog kebangsaan diantaranya bersama Paguyuban sosial warga Tionghoa dan pemuda Hijrah Cianjur, LBH Sumedanglarang.
“Konteknya, untuk membangun sarasa sarumasa ngamumule akar kebudayaan adat dan budaya sejarah Cianjur. Artinya, sebagai upaya memperkuat dan memperkokoh ideologi bangsa yaitu Pancasila dan menciptakan persatuan dan kesatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara,” timpal, Sunane juga salah satu advokat perempuan ternama di Cianjur ini.
Sementara, Ketua Pemuda Hijrah Cianjur (PHC), Osa Alfarizy memaparkan, sangat mendukung penuh dan siap mendorong bila itu konteknya demi kemajuan Cianjur. Berbicara soal PHC konteknya siap dan menamoung istilahnya konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing-red) kepada individ.
“Ya, diantaranya siap memfasilitasi, menampung dan mengajak hal positif jauhi narkoba (stop narkoba-red) seperti minum keras (miras), pemakaian obat, genk motor dan hal lainnya untuk berupaya berbuat kebaikan. Bahkan, motivasi konsultasi ke sejumlah sekolah baik SMP hingga SMA sampai ke perguruan tinggi, initnya terbuka dan tidak tertutup silahkan gabung,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa, Chandra menurutkan, melalui silaturahmni saat ini sangat baik dan penting sekali di bulan Ramadan bersama dengan beberapa komunitas cianjur, PHC juga MA Gagang Cikundul, dan sekaligus memperingati hari lahirnya pancasila.
“Jelasnya membahas tentang semua hal dan berbagai bidang, diantaranya budaya-budaya lokal dan bisa diterapkan untuk membangun diri, kontribusi lebih jauh dan lebih banyak terhadap sosial kegiatan di Cianjur. Lebih maju, bermartabat dan lebih sejahtera,” katanya.
Masih menurut Chandra, sehingga cita-cita Sugih Mukti bisa tercapai dan budaya sunda bisa dipertahankan. Jujur saja dan perlu diketahui para generasi muda saat ini masih banyak yang belum memahami atau mengetahui, artinya jangan lupa pada asal budayanya dimana.
“Pertemuan silaturahmi ini bisa belajar lebih banyak pandangan dari teman-teman, tetang budaya dan adat warisan nenek moyang terdahulu, bisa lebih baik bisa mempertahankan dan mengembangkan budaya sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Jay
Editor: Dedy