38 Pengunjung
KARAWANG,MMN.CO – Dipicu masih adanya pihak-pihak yang kurang puas terhadap hasil Pilkades serentak di Desa Payungsari Kecamatan Pedes, Karawang. Warga dua kampung (Pedes dan Bayur) dalam satu desa nyaris bentrok di malam Ramadhan, Selasa (13/06/17) dinihari. Ironisnya menurut informasi sejak dulu tawuran antar 2 kampung tersebut sering pecah dan menjadi kebiasaan bagi warga setempat, terutama di bulan suci ramadhan.
“Sudah tidak aneh pak, disini sering terjadi tawuran antar kampung, terlebih setelah Pilkades bulan kemarin, situasi sering memanas karena masih ada pihak yang tidak terima dengan hasil Pilkades,” ungkap salah seorang warga (Yy) di TKP, Selasa (13/6/17).
Menurut keterangannya aksi tawuran kerap kali terjadi di malam hari dan aksi tawuran tersebut bagaikan sudah tradisi di desa Payungsari, kala bulan suci ramadhan menjelang idul fitri. Biasanya mayoritas yang terlibat tawuran adalah para pemuda dari kampung Bayur dan kampung Pedes. Secara pasti penyebab tawuran tersebut sering terjadi belum diketahui, namun memang dari dahulu pemuda kedua kampung tersebut sering terlibat tawuran.
“Penyebab pastinya kami tidak tahu pak, namun para pemuda kedua kampung ini sangat mudah tersulut emosinya, sehingga sering terjadi bentrokan,” terangnya.
Dengan sering pecahnya tawuran antar pemuda kedua kampung tersebut, warga setempat merasa khawatir dan terganggu karena takut terkena imbas tawuran tersebut. Karena tak jarang akibat aksi tawuran tersebut rumah warga menjadi rusak akibat aksi saling lempar batu.
“Jelas kami sudah bosan dan merasa terganggu dengan sering terjadinya tawuran ini, kami harapkan agar pihak kepolisian tegas dan menindak siapa dalang dari aksi tawuran ini,” pungkasnya.
Beruntung aksi tawuran antara dua kampung dapat direda dan tidak menimbulkan kerugian baik materil maupun jiwa. Karena tim dalmas dari Kepolisian Resort Karawang, segera turun ke lokasi kajadian. Kapolsek Pedes, Akp Suyitna, mengatakan karena kesigapan pihak kepolisian aksi tawuran kedua kampung tersebut dapat diatasi sebelum menimbulkan korban jiwa maupun harta.
“Beruntung bantuan Dalmas dari Polres Karawang segera datang sehingga tawuran ini langsung dapat direda,” terangnya.
Lebih lanjut Suyitna mengharapkan agar peristiwa tawuran antar kampung tersebut tidak kembali terulang, terlebih pada bulan Ramadhan. Pihaknya mengajak agar kedua belah pihak bisa menahan emosi untuk menciptakan situasi yang kondusif. Karena akibat dari tawuran tersebut tetap saja warga yang merasa dirugikan. “Kedua belah pihak harus saling menahan emosi dan jangan terpancing isu yang tidak jelas agar tawuran ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. ( j2/yy )