MetroMediaNews.co – Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih berikan bantuan alat bantu tanam dan panen serta desinfektan dalam rangka Gerakan Tanam Padi dan Rapat Teknis Pertanian yang dilaksanakan di Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Rabu (13/12/17).
Momen Gerakan tanam ini juga dihadiri perwakilan Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Ir. Muhammad Nur, Kepala Dinas Pertanian Kab.Subang Ir. Jaja Rohadamaja, Camat Compreng Deni Setiawan, para kelompok tani, penyuluh pertanian dan masyarakat setempat.
Kadis Pertanian, Ir.Jaja Rohadamaja, mengatakan bahwa program ini merupakan program pemerintah pusat khusus Pajale (Padi, Jagung, Kedele) untuk musim tanam bulan Oktober hingga Maret.
“Target yang harus dicapai untuk Subang sendiri seluas 9.300 hektar atau 107 %, tapi alhamdulillah realisasi tanaman sudah mencapai 2.969 hektar, dan maret pasti tercapai,” katanya.
Bantuan yang diberikan saat ini jelas Jaja, berasal dari APBD 2 Kabupaten Subang berupa bibit karet untuk petani karet wilayah Kalijati, mesin pompa dan perkakas lainnya untuk penunjang petani sebanyak 10 jenis alat pertanian untuk 3 kelompok tani, bibit manggis, bibit nanas, bibit mangga, AUTP, jamur merang dan obat hama padi.
Bupati Imas mengatakan melihat musim tanam saat ini petani harus benar-benar pintar mengatur segalanya saat mengurus pertanian karena banyak sekali perubahan musim saat masa tanam kali ini.
“Kita harus pinter-pintar menanggulanginya dari mulai perubahan jumlah air, unsur tanah, hama yang silih berganti, dan penunjang lainnya,” katanya.
Makanya ia menghimbau kepada seluruh POPT (Petugas Organisme Pengganggu Tanaman), penyuluh pertanian dan juga petani harus bekerja sama, kompak menggerakkan semua petani.
“Semuanya harus satu bahasa, bila menggerakkan untuk tahap penanganan lahan bersama-sama kompak, jangan satu melawan hama satu sibuk cari untung sendiri,” paparnya.
Ia pun mengatakan Subang akan selalu menjadi lumbung padi Jawa Barat dan nasional, makanya Pemkab akan tetap pada prinsipnya untuk tetap melarang pengalihan lahan pertanian menjadi lahan industri.
“Kita tetap larang menjual lahan sawah dan pertanian kepada pabrik-pabrik, karena pabrik sudah ada zonanya,” tutupnya.
Sebelum diberikan bantuan, masyarakat dan peserta gerakan tanam ini telah diberikan materi bagaimana penanganan pemberantas hama dan lainnya juga dilaksanakan lomba tumpeng antara para kelompok tani di Desa Jatireja.
(Humas & Protokol)