“CIANJUR JAGO”
OLEH : KH. Ade Bahrudin (Kteua MUI Kec. Naringgul)
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam sajian da’wah ini saya ikut mengapresasi program Bapak Bupati Cianjur yaitu CIANJUR JAGO dan akan saya coba menjabarkan/mengartikannya sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dari teman-teman dan masyarakat yang menanyakan apa arti lambang/gambar AYAM JAGO itu. Mudah-mudahan apa yang akan dibahas ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bapak Bupati dan kalupun memang kurang sepaham mohon maaf atas keterbatasan dan kebodohan saya.
Dengan megucapkan Bismilahirrohmanirrohim bahasan saya mulai.
Para pembaca Metro Media News yang berbahagia, setiap Negara/Wilayah/daerah di dunia ini pasti memiliki filsapat/lambang masing-masaing dan mempunyai arti masing-masing, seperti contoh bendera negara kita merah putih mempunyai arti merah melambangkan darah yang berarti berani dan putih melambangkan tulang yang berarti suci/bersih. Filisapat Negara kita burung garuda yang di dalamnya terdapat pancasila yang melambangkan sejarah kemerdekaan Negara kita antara lain, sayapnya berjumlah 17, ekornya berjumlah 8 dan bulu sisiknya ada 45 Kemerdekaan Negara kita Indonesia tanggal 17 agustus 1945 yang digambarkan seekor burung garuda itu namanya filsapat/filosofi. Apakah filsafat itu salah satu pan atau bagian ilmu yang harus digali atau dimiliki ? ya.. makanya diperguruan tinggi atau di universitas-universitas ada jurusan filsafat apalagi di pondok pesantren.
Pembaca Metro Media News yang berbahagia, sebelum saya membahas filsafat kabupaten Cianjur terlebih dahulu saya akan membahas tentang ilmu filsafat. Lebih jauh filsafat adalah salah satu pan ilmu, secara garis besar ilmu itu ada empat kelompok
- Ilmu syari’ah terdiri dari 3 bagian yaituh fiqih,tafsir dan hadits
- Ilmu adabiyah yang terdiri dari 14 bagian yaitu : lugho , istiqoq, tasrif, nahwu, ma’ani, bayan, bad’i, arud, qowafi, qordi syar’i, nasri, kitabat, qiro’at walmunadhoroh dan tarikh.
- Ilmu riyadhoh yang terdiri dari 10 bagian yaitu ilmu taswauf, hindasah, hai’ah, ta’lim, hisab, al-jabar, musik, siasat/politik, akhlak dan tadbirul manjal.
- Ilmu aqliyah yang terdiri dari mantiq, jadal, usul fiqih, usuludin, ilaahi, tabi’I, Tob (kedokteran), miqot, nawamis, filsafat, kimia dan banyak sekali ilmu-ilmu yang berkembang dari ilmu yang di atas tadi sampai ratusan bahkan jutaan ilmu, sehingga Imam Alghajali dalam kitabnya menyatakan dalam bentuk syairan “seseorang tidak akan memiliki seluruh ilmu walaupun belajar 1000 tahun lamanya dengan sungguh-sungguh, karena ilmu itu jauh dan sangat dalam sekali maka oleh karena itu ambillah yang baik-baiknya “ keterangan itu diambil dari kitab fawaidul makkiyah hal 7.
Dan marilah kita hayati dan cermati firman Allah SWT. dalam alquran surat al-Kahfi ayat 109 yang artinya “beritahukanlah Muhhamad kepada seluruh umatmu jikalau air laut yang sekarang dipakai tinta untuk menuliskan ilmu Allah pasti air dan laut ini akan habis sebelum selesai menuliskan ilmu Allah sekali pun (Allah) mendatangkan lagi sebanyak air laut yang sekarang”
Demikianlah uraian singkat tentang filsafat dan apabila kurang tepat, itu karena pengetahuan saya yang terbatas.
Selanjutnya saya akan coba bahas tentang filsafat Kabupaten Cianjur yang tercinta. Filsafat kabupaten Cianjur antara lain:
- Yang berkaitan dengan kondisi alam Cianjur yang menurut bahasa agamanya “alam kun-yah” yang terdiri dari pegunungan, sawah, dan lautan yang dilambangkan dengan gambar yang memakai tulisan SUGIH MUKTI bahkan dalam filsafat bahasa ditambah sugih mukti tur islami. Mudah-mudahan nama ini menjadi doa kita semua, mudah-mudahan kabupaten cianjur yang subur makmur loh jinawi dan mendapat ridho illahi.
- Filsafat kabupaten Cianjur dengan bahasa M3, ini berkaitan dengan kondisi masyarakatnya yaitu:
- MAOS artinya ngaos ngaji yang dilambangkan dengan al-Quran melambangkan masyarakat cianjur gemar membaca al-Quran dan pengajian,
- MAMAOS yang dilambangkan dengan kacapi dan suling yang dipakai ciri khas batas kota di Karang Tengah ini melambangkan bahwa masyarakat Cianjur cinta seni sunda tembang cianjuran,
- MAENPO yang dilambangkan dengan gambar orang yang mengepalkan tangan, ini melambangkan bahwa masyarakat cianjur selalu membulatkan niat dalam menghadapi semua tantangan atau dalam kata lain maenpo itu konotasinya kepada ilmu bela diri pencak silat ini melpambangkan masyarakat cianjur memiliki seni bela diri pencak silat terutama cikalongan dan biasa juga pencak silat ini dikaitkan dengan panca solat yang berarti masyarakat cianjur suka melaksanakan solat lima waktu. Insyaallah kita bahas lain waktu antar pencak silat dan panca solat.
Selanjutnya Bapak Bupati Cianjur yang sekarang DR. Irfan Rivano Muchtar menambahkan kekayan filsafat kabupaten Cianjur dengan gambar kepada ayam jago ayam pelung cianjur yang bagus dan panjang suaranya dengan sebutan CIANJUR JAGO, namun dikarenakan masyarkat cianjur ini belum tahu ke mana arah dan tujuannya lambang tersebut yang akhirnya menjadi multi tafsir maka oleh karena itu saya sebagai Ketua MUI yang tugas di antaranya membantu pemerintah walaupun hanya sepatah atau dua patah kata akan ikut membantu menjelaskan hal tersebut di atas tapi bukan sekarang karena saya menulis sudah terlalu panjang wallahu a’lam “CIANJUR JAGO”
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.