MetroMediaNews.co – Sejumlah orang tua siswa SMP Muhamadiyah keluhkan dengan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) oleh pihak sekolah.
Diketahui dari 69 siswa di SMP Muhamadiyah sebagai penerima bantuan PIP, mereka hanya menerima uang sebesar Rp 250.000,-. Padahal, seharusnya uang yang harus mereka terima itu sebesar Rp 750.000,- sesuai Juknis PIP nya.
Seperti dikatakan salah seorang wali murid kepada MMN, bahwa dirinya sebagai orang tua murid sangat menyayangkan uang dari bantuan PIP di potong oleh pihak sekolah.
“Saya hanya menerima uang sebesar Rp 250.000,- dari kepala sekolah, itu pun uangnya sudah dibungkus dalam amplop,” ungkap wali murid yang namanya minta dirahasiakan.
Lebih dari itu ia menambahkan, bahwa proses pencairannya pun dilakukan oleh pihak sekolah, bahkan kartu ATM juga ditahan di sekolah.
“Uang dari hasil pemotongan tersebut katanya akan dibagikan kepada siwa-siwi yang tidak menerima PIP sebesar Rp 100.000,-/siswa,” ucapnya.
Sementara itu, Ipin selaku kepala SMP Muhamadiyah Pakenjeng, yang berlokasi Kampung Pasirlangu RT03 RW01 Desa Pasirlangu, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, saat dihubungi MMN via telepon membenarkan telah melakukan pemotongan dana bantuan PIP, namun itu semua sudah hasil kesepakatan dengan orang tua murid.
“Siswa yang mendapatkan PIP yang sudah keluar pun dari sekolah ini di undang, dan untuk yang sudah keluar dari sekolah ini diberi Rp 100.000,-,” ujarnya.
Ia menambahkan, uang yang terkumpul dari hasil pemotongan PIP itu sebagian akan dipergunakan untuk membeli seragam batik.
“Selain membeli seragam batik, sebagian lagi akan dibagikan kepada siswa yang tidak menerima PIP, dan masing masing menerima sebesar Rp 100.000,-,” pungkasnya.
(Tim)