BOGOR, MMN.CO – Praktek jual beli ranking kelas yang diduga dilakukan oleh oknum guru di Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu tidak banyak diketahui publik. Namun dampak perbuatan tidak terpuji dari oknum pendidik itu harus dirasakan korban berinisial RP hingga saat ini. Anak yang sebelumnya periang dan cerdas itu berubah drastis.
Peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan tersebut menurut informasi yang diperoleh MMN.CO dari berbagai sumber, terjadi pada pesta kenaikan kelas beberapa waktu lalu. Pasca UKK, Wali Kelas RP sempat memberikan bocoran siapa saja yang menduduki ranking 1-3. Korban merasa bangga ketika namanya disebut pada urutan 2. Namun sebelum pesta tahunan itu, sang Wali Kelas mendapat tugas yang tidak bisa diwakilkan. Raport anak didiknya kemudian dititipkan kepada guru lain.
Nama RP tidak dipanggil ketika satu persatu siswa-siswi setiap kelas yang menduduki ranking 1-3 naik ke panggung untuk menerima hadiah. RP pulang dengan rasa malu, bahkan sebagian teman-temannya ada yang mengejek, juara tidak jadi.
“Saat dibuka, raport RP belepotan tip ex, seluruh nilainya diganti”, terang ibunya kepada MMN.CO, Senin (17/04/2017). Setelah diteliti dan dikonfirmasikan oleh perwakilan keluarga, pihak sekolah akhirnya minta maaf secara lisan dan tertulis. Raport RP diganti dengan yang baru.
“Meski persoalan sudah diselesaikan secara kekeluargaan namun saya berharap kejadian serupa tidak pernah berulang”, pungkas ibu RP.
Sementara itu satu sumber di tempat terpisah membenarkan adanya dugaan jual beli ranking kelas tersebut. (ALPKAR)