METROMEDIANEWS, CIANJUR – Tidak adanya sarana jalan penghubung antar desa, kemudian warga Kampung Garunggang dan Cicukang bersama para tokoh masyarakat pada tahun 1985 inisiatif membuat jalan secara swadaya dengan cara membobol tebing gunung rompang.
Alhasil, dengan menggunakan alat tradisional seadanya seperti cangkul, lingis dan balincong tebing gunung rompang dapat ditembus menyerupai goa hingga mencapai kedalaman 15 meter dengan lebar 2,5 meter. Warga masyarakat menyebutnya dengan nama Jalan Genteng.
Kini akses jalan yang sudah ada sejak tahun 1985 itu dapat dirasakan oleh 2500 jiwa yang berasal dari dua wilayah yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang. Kendaraan seperti mobil dan motor pun dapat melewati Jalan Genteng tersebut.
Ketua RT dari Kampung Cicukang, Imin (51) menyampaikan, bahwa keberadaan Jalan Genteng menjadi kebanggaan bagi warga masyarakat karena jalan yang menghubungkan dua wilayah itu menyerupai gua dengan posisi membelah gunung rompang.
“Ya saking prihatinnya pada saat itu tidak ada akses jalan yang bisa dilewati oleh kendaraan, sekalipun ada pejalan kaki harus naik ke atas bukit, maka warga berinisiatif untuk membobok tebing agar bisa dilewati kendaraan,” ujarnya.
Hal sama dikatakan Darsono (45) selaku Kepala Dusun, bahwa warga Garunggang sudah tidak aneh lagi dengan keberadaan jalan yang mirip gua, namun bagi warga luar kecamatan Naringgul keberadaan jalan itu dinilai sangat menarik.
“Jalan genteng selain vital merupakan jalan akses lintas desa Sukamulya-Naringgul. Lebih dari itu kami berharap kepada pemerintah untuk dapat diperbaiki agar lebih baik lagi mengingat selain jalan vital bagi warga, jalan ini merupakan akses jalan menuju tempat wisata goa Masigit yang tentunya akan menambah kesejahteraan ekonomi warga masyarakat,” tandasnya.(Jay)