Metromedianews.co – Polemik persoalan limbah sampah terus bergulir, desa Karangbendo dengan hati tulus dan berjiwa besar siap menerima wilayahnya menjadi Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah yang setiap harinya masuk ada sebanyak 15 dumtruk.
Seperti disampaikan Kepala desa (Kades) Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Budiharto, bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam mengatasi persoalan sampah.
Yang utama pengendalian akan limbah sampah di wilayah Kabupaten Banyuwangi bisa teratasi dan sekarang ini penyerahan secara simbolis oleh Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi mengenai pupuk pengurai bakteri untuk meminimalisir bau sampah sudah diterima pemerintah desa.
“Alhamdulillah, sudah terealisasi pengajuan kami yang beberapa waktu lalu ditujukan ke Lembaga Konservasi. Semoga sinergitas antara Pemerintahan desa Karangbendo dan Lembaga Konservasi yang disupport juga beberapa link jaringan Lembaga Konservasi mas Tyo bisa memberikan banyak manfaat untuk semua warga khususnya warga desa Karangbendo dan sekitarnya,” ungkap Budiharto.
Selain itu, upaya terobosan dalam mencarikan solusi akan bau sampah semestinya juga harus mendapatkan perhatian instansi terkait diantaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi dan juga stakeholder yang berkompeten didalamnya.
“Kedepan akan terus kita inovasi limbah sampah ini untuk menjadi material yang produktif dan bisa bernilai ekonomis,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Lembaga Konservasi LH Banyuwangi dan sekaligus sebagai Tim Leader Penelitian Sejarah Kerajaan Blambangan, Edhi Prasetyo SH menyampaikan, bersama tim dan sejumlah instansi terkait akan terus melakukan upaya perubahan dan perkembangan khususnya dalam melakukan kegiatan konservasi, observasi lingkungan.
“Kami akan terus melakukan upaya perubahan dan perkembangan dalam melakukan kegiatan konservasi, observasi lingkungan dan menginovasi sampah untuk menjadi barang yang bernilai jual yang peruntukannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar,” tandasnya.
(Red)