Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
Nasional

Kondisinya Memprihatinkan, Alif Maulana Bocah Berpenyakit Komplikasi Butuh Bantuan Pemerintah

×

Kondisinya Memprihatinkan, Alif Maulana Bocah Berpenyakit Komplikasi Butuh Bantuan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
59 Pengunjung

METROMEDIANEWS.CO – Program kesehatan yang digulirkan oleh pemerintah Pusat maupun Daerah seperti Kis, BJS PBI, ternyata masih belum optimal. Pasalnya, masih banyak warga miskin yang tidak tersentuh oleh program tersebut.

Salah satunya keluarga miskin pasangan Suhendi dan Ayi Susanti, warga Kampung Ciwaru RT 004/006 Desa Sukalaharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, yang memiliki seorang anak bernama Alif Maulana (10) menderita penyakit Komplikasi harus bersusah payah mencari dana untuk kesembuhan anaknya.

Cece Sutisna Wakil Ketua DPW II BPBN Cianjur mengatakan turut prihatin dan sangat miris karena hingga saat ini belum adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk Alif Maulana.

“Sangat prihatin melihat kondisinya sekarang ini,” ujar Cece, Selasa (27/3).

Ayi Susanti (40) Ibunda Alif Maulana menyampaikan kesedihannya bahwa dirinya sangat prihatin atas kondisi dan keadaan anaknya saat ini.” Saya sangat sedih melihat kondisi Alif yang semakin kritis. Namun apalah daya kami keluarga tidak mampu, hanya bisa pasrah dan menangis,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini dirinya tidak dapat berbuat banyak untuk melakukan perobatan karena suaminya yang hanya tukang jahit keliling tidak menentu penghasilannya.

Sementara itu, disinggung soal bantuan program dari pemerintah, Alif hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan tidak seperti layaknya warga kurang mampu yang selalu ada perhatian dan dapat bantuan dari pemerintah seperti PKH program Kesehatan Kis, BPJS PBI, atau program lainya.

Rudi Agan Ketua DPK SPRI Kabupaten Cianjur, turut prihatin atas kondisi Alif saat ini yang belum mendapat perhatian dari pemerintah.

“Pemerintah terutama liding sektor Dinas Kesehatan harus menjadi ujung tombak yang mampu menyisir hingga ke pelosok desa dengan cara ketuk pintu (Dor to dor) dan saya secara pribadi maupun organisasi sangat prihatin melihat fakta yang ada saat ini di Kabupaten Cianjur, pokoknya sangat ironis,” tandasnya.

(NN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *