MetroMediaNews.co – Menanggapi maraknya pembelian bahan mentah lahang kelapa dan kuwung hingga ratusan ton setiap harinya menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Badan Penyuluhan Pertanian (BPP).
Menurut Hery dari Dinas Pertanian BPP, bahwa jangan sampai jadi nilai konsumtif hasil bumi (lahan), sebaiknya dimanfaatkan untuk menjadi bahan yang lebih berguna.
“Akan kita delegasikan petugas untuk survey ke lapangan, sekalian pengambilan sample data untuk laporan bulanan ke Dinas,” ujarnya.
Baca juga: Masyarakat Cianjur Selatan Resah, Ratusan Ton Bahan Lahang Dibeli Diduga Untuk Pembuatan Tuak
Ia menambahkan, dari data statistik Dinas Pertanian, gula aren Naringgul perbulannya kurang lebih di atas 800 sampai 1000 kg/perbulannya, belum lagi ditambah gula kelapa Naringgul kurang di 500 kg perbulan di bawah 500 perbulan.
“Itu baru data dari 1 Kecamatan kalau diakumulasikan dari 3 Kecamatan akan lebih, apa lagi kalau dari Kecamatan Agrabinta terbesar pengahasil gula kelapa,” katanya.
Informasi yang dihimpun MMN dari beberapa sumber dilapangan, sudah ada pabrik pembuat tuak yang beroperasi di Kecamatan Cidaun.
Pantauan MMN, setiap sore terlihat mobil pengangkut cairan lahang melintas di jalur Sindangbarang, Cidaun, Naringgul. Ironisnya, aktifitas pembuatan tuak hingga saat ini tidak ada tindakan dari instansi terkait.
(red)