Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Masyarakat Cianjur Selatan Resah, Ratusan Ton Bahan Lahang Dibeli Diduga Untuk Pembuatan Tuak

×

Masyarakat Cianjur Selatan Resah, Ratusan Ton Bahan Lahang Dibeli Diduga Untuk Pembuatan Tuak

Sebarkan artikel ini
Ratusan Ton Bahan Lahang Dibeli Diduga Untuk Pembuatan Tuak
Ratusan Ton Bahan Lahang Dibeli Diduga Untuk Pembuatan Tuak
122 Pengunjung

MetroMediaNews.co – Ratusan ton bahan mentah lahang kelapa (bahan pembuat gula merah-red) dan kawung yang diangkut setiap harinya ke Kabupaten Bandung membuat masyarakat Cianjur Selatan resah dan cemas.

Keresahan dan kecemasan masyarakat Cianjur Selatan pun sangat beralasan. Pasalnya, ratusan ton cairan lahang yang dibeli setiap harinya akan berdampak pada kelangkaan gula merah.

Diketahui, bahan mentah lahang diduga untuk dijadikan tuak (minuman keras-red). Berdasarkan informasi yang dihimpun MMN, pembeli lahang sudah merambah ke bahan lahang kawung untuk menutupi kurangnya stok lahang kelapa.

Berdasarkan keterangan Dinas Pertanian Cianjur Selatan, bahwa wilayahnya merupakan penghasil gula merah terbesar baik dari bahan kelapa maupun bahan kawung. Setiap bulannya menghasilkan produk gula hampir ribuan kilogram.

Seperti dikatakan Ustad Herman (39) warga Cianjur Selatan, bahwa dirinya bersama warga lainnya khawatir akan persediaan gula semakin berkurang jika penjualan lahang terus berjalan.

“Kami berharap petugas yang berewenang segera mengantisipasi maraknya bandar pembeli bahan lahang yang diduga akan dijadikan tuak. Pembelinya berasal dari Kabupaten Bandung, dan tidak tanggung-tangung setiap harinya ratusan ton diangkut menggunakan mobil truk dan mobil box,” kata Ustad Herman kepada MMN, Sabtu (27/01).

Ustad Herman menambahkan, setiap sore para bandar mengangkut lahang yang mereka beli dari tengkulak dikampung, seperti daerah Agrabinta, Cidaun dan Naringgul.

“Kalau mau memastikan mobil yang bawa lahang bisa di cium dari bau nya yang menyegat. Walau tertutup didalam mobil box, tetap saja baunya terendus dan wargapun tergangu dengan bau yang menyengat itu,” pungkasnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *