METROMEDIANEWS.CO – Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) menjadi program ungulan PKK Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupatem Cianjur, Jawa Barat, sebab sangat berdampak positif bagi masayarakat.
Dalam hal ini, PKK desa Malati akan terus tumbuh kembangkan yang mana program PAAR sendiri masuk dalam program ungulan dan bisa membawa PKK desa Malati masuk nominasi 5 besar tingkat nasional serta menjuarai 1 besar tingkat Jawa Barat.
Selain itu, dengan maraknya kasus kekerasan dan pelecehan anak dibawah umur, serta sering terjadinya kenakalan remaja, maka program ungulan PKK Desa Malati akan menjadikan motivator untuk disegala bidang, khususnya ibu ibu di desa Malati.
Kepala Desa Malati, Ceceng Rustiawan mengatakan, kegiatan ini akan berdampak positif dan akan mengubah paradigma baru terutama buat ibu ibu dalam hal pengasuhan anak dan remaja.
“Setelah kami lihat dan menugaskan juga memberangkatkan tim fasilitator yang didik selama 8 hari di Ciloto, seolah olah dengan dibekali ilmu dari sana, ternyata yang ibu ibu lakukan selama ini seolah olah hampir salah semua cara mendidikin anak itu. Jadi semuanya hampir engak ada yang kena menurut aturan ilmu pedepe di perogram PAAR ini,” terangnya.
Lanjut Ceceng, kami beraharap lomba ini bukan satu satunya tujuan kami untuk punya ambisi meraih juara. Jadi pada intinya program ini sekecil apapun bisa bermanfaat untuk ibu ibu yang mempunyai anak, khususnya didesa Malati.
“Walaupun ibu ibu terbatas dengan kemampuannya, sebelum menelurkan ilmu positif ke orang lain, minimal coba membina dilingkungan keluarganya sendiri dulu. Rata-rata ibu ibu di keluarga punya anak balita, apalagi sekarang rentan dengan pergaulan anak dengan bebasnya dunia internet, narkotik, seks dan lain lainya. jelas ini akan menjadi tantangan berat untuk ibu ibu kalau tidak didasari dan dibarengi dengan ilmu pengetahuan yang pas dalam hal mendidik anak,” ungkapnya.
Lanjut Kades, memang ada sedikit kendala dengan program ini, yakni terkendala dengan anggaran untuk pos operasionalnya sebab kalau ingin lancaranya suatu program harus dibarengi dengan biaya operasional.
“Contohnya ketika ibu PKK keliling mendatangi rumah warga untuk mensosialisasikan program PAAR pasti membutuhkan biaya, namun kami siasati dengan anggaran kas desa yang diperuntukan buat PKK, itu pun tidak semuanya kami Anggarakan karena akan berbenturan. Harapan kami semoga pemerintah baik Daerah dan Pusat mengalokasikan anggaran untuk program PAAR ini,” tukasnya.
Kegiatan program PAAR PKK desa Malati di apresiasi oleh Sekmat Naringgul, Ijuh Sugandi, bahwa warga desa Malati sangat antusias menyambut acara kegiatan PAAR bahkan PKK desa Malati sudah menjadi juara 1 tingkat Jawa Barat.
“Kami juga dari tingkat kecamatan terus mendukung bersama Stakeholder desa dengan kepala desa terkait kegiatan PKK. Tentunya dengan adanya program PAAR ini sangat positif sekali terutama untuk ibu ibu PKK dalam hal pembinaan terhadap anak. Harapan kami tentunya kedepan mudah mudahan PKK Desa Malati menjadi juara 1 di tingkat nasional mewakili Kabupaten Cianjur,” tandasnya.
Penulis: Jay