MMN.CO – Pertamina sangat menyambut baik peluang pengalihan pemakaian dari gas bersubsidi ke Bright Gas 5,5 kilogram dan akan terus memberikan pelayanan terbaik bagi para pengusaha Hotel/Restaurant, PNS/ASN maupun masyarakat yang ingin menggunakan produk LPG Non Subsidi Bright Gas. PT. Pertamina akan terus mempermudah konsumen dan masyarakat dalam mendapatkan LPG Non Subsidi Pertamina. Selain tersedia di Agen dan SPBU yang tersebar di daerah lainnya LPG NPSO Pertamina jenis Bright Gas (Bright Gas 5.5 Kg & Bright Gas 12 Kg) dan LPG 12 Kg tabung biru juga tersedia di beberapa supermarket, Selain melakukan pembelian langsung melalui outlet-outlet tersebut diatas, khusus produk LPG Non Subsidi Pertamina juga hadir dengan keunggulan dan pelayanan pesan antar ke rumah melalui contact Pertamina 1500000.
Layanan pesan antar ke rumah melalui no telp contact Pertamina 1 500 000. Selain itu saat ini Pertamina juga mempunyai Program promo tukar tabung 3 Kg bersubsidi dengan Bright Gas 5.5 Kg. Pertamina akan memfasilitasi dengan program penukaran 2 tabung LPG 3 Kg dengan 1 tabung LPG Bright Gas 5.5 Kg di Agen LPG dan juga melalui Contact Pertamina. Mekanisme penukaran Tabung sbb : 2 tabung LPG 3 Kg bersubsidi bisa ditukarkan dengan 1 tabung Bright Gas 5,5 Kg, dengan tambahan customer bayar ke agen Rp 99.500
1 tabung LPG 3 Kg bersubsidi bisa ditukarkan dengan 1 tabung Bright Gas 5,5 Kg, dengan tambahan customer bayar ke agen bayar ke agen Rp. 208.500.
Himbauan PT. Pertamina agar Hotel dan Restaurant tidak lagi menggunakan tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram dan beralih ke elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas berukuran terkecil 5,5 kilogram mulai di lakukan oleh para pengusaha hotel dan restaurant khususnya yang berada di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Bright Gas 5,5 kilogram merupakan varian produk gas terbaru dari PT Pertamina dengan ukuran 5,5 kilogram, yang lebih ringan dibanding gas elpiji tabung ukuran 12 kilogram. Dari pantauan Metro Media banyak pengusaha hotel dan restaurant di Ciwidey tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi yang sebetulnya ditujukan untuk kalangan warga miskin. “Yang subsidi itu kan untuk masyarakat yang tidak mampu. Kalau kita pengusaha itu mampu dan memiliki penghasilan yang lebih. Mestinya menggunakan anjuran dari Pemerintah (tidak menggunakan elpiji bersubsidi). Nanti akan kita lihat (hasilnya), tapi butuh waktu. Namun Insya Allah, lama kelamaan pastilah,” kata salah seorang pengusaha restaurant kepada Metro Media yang minta dirahasiakan identitasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan saat ini ada pilihan yang lebih pas bagi para pegusaha hotel dan restaurant yaitu tabung gas elpiji Bright Gas berukuran 5,5 kilogram. Tabung gas non subsidi itu lebih ringan dibawa dibanding ukuran yang ada sebelumnya, yaitu ukuran 12 kilogram. “Kalau ukuran 12 kilogram itu (banyak yang malas) bukan karena mahal, tapi terlalu berat ukurannya untuk dibawa dari pengecer sampai rumah,” katanya. “Pengalihan pemakaian dari elpiji bersubsidi 3 kilogram ke Bright Gas 5,5 kilogram itu untuk mengurangi konsumsi gas bersubsidi dan mengantisipasi kekurangan LPG di pasaran, yang sering dikeluhkan masyarakat.
Pengalihan pemakaian dari gas bersubsidi ke Bright Gas 5,5 kilogram itu untuk mengurangi pengguna LPG ukuran 3 kilogram. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong para pengusaha hotel dan restaurant sebagai role model (model percontohan) bagi masyarakat untuk menggunakan produk nonsubsidi. Apalagi, Bright Gas nonsubsidi ini dimaksudkan untuk mengurangi beban subsidi pemerintah di bidang energi.
Produk terbaru Bright Gas PT Pertamina saat ini terus gencar memasarkan produk varian baru tabung gas elpiji, Bright Gas berukuran 5,5 kilogram. Bright Gas yang berwarna khas pink itu diklaim lebih aman dari kebocoran dengan katup pengaman ganda. Selain itu Bright Gas ukuran 5,5 kilogram juga lebih ringan dibawa saat mengisi ulang atau menukarkan ke pengecer. Dalam kondisi terisi, Bright Gas ini berbobot sekitar 12 kilogram atau lebih ringan dibandingkan bobot galon air kemasan.
Harga jual isi Bright Gas ukuran 5,5 kilogram diklaim lebih terjangkau yaitu sekitar Rp. 60 ribuan atau lebih, harga ini memang lebih mahal dari gas elpiji ukuran 3 kilogram, karena tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Saat ini penjualan Bright Gas 5,5 kg sudah mulai digunakan oleh para pengusaha hotel dan restaurant di Ciwidey secara bertahap. (Umi Latifah, S.Pd.i)