Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Mengenal Sosok Ema Pejuang Keadilan Sekaligus Pendidikan

×

Mengenal Sosok Ema Pejuang Keadilan Sekaligus Pendidikan

Sebarkan artikel ini
65 Pengunjung

METROMEDIANEWS, CIANJUR – Sosok Ema Siti Huzaemah, S.H, MH, yang sudah 14 tahun menjadi jaksa tak membuat menghentikan segala kegiatannya di luar pekerjaan wajibnya. Usai berhasil dalam launching pelayanan gratis barang bukti melalui online di kejaksaan, ibu lulusan S2 Unpad Bandung ini juga menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Terbuka.

“Alhamdulillah sudah ada 26 mahasiswanya yang merupakan mahasiswa bea siswa bidik misi yang berprestasi di SMA tapi tak mampu melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Diharapkan apa yang saya lakukan ini bisa membantu pemuda menjadi generasi berprestasi,” tutur Ema.


Ia sempat akan menyerah karena sempat kelelahan membagi waktu antara mengurus keluarga dengan 4 orang anak yang masih kecil-kecil, pekerjaan, dan sekarang harus menjadi dosen. Namun karena semangat mahasiswanya alhasil ia kembali tekun mengajar.

“Setelah dijalani bukan hanya sekadar kepentingan dosen dengan mahasiswa, tapi ada tanggungjawab emosional antara saya dengan para mahasiswa dimana saya harus membantu merek untuk maju,” katanya.

Ibu yang pernah menjadi penguji mahasiswa hukum Unpas Bandung dalam praktik beracara ini juga berpendapat bahwa segala sesuatu harus dijalani dengan ikhlas dan tak dikeluhkan karena hanya akan membuat prestasi menurun.Hal tersebut terbukti dengan inovasi di kejaksaan yang telah ia buat.


“Pelayanan ini gratis, warga yang memiliki sangkut paut dengan barang bukti silahkaan melalui media tadi bisa online mengajukan pengambilan, ketika sudah inkrah maka bisa diambil, katagorinya semua barbuk kasus pidum maupun pidsus,” ujarnya.

Lebih lanjut, sebagai lulusan S2 jurusan Hukum, Ema dikenal putra–putri didiknya di UT Pokja Warungkondang merupakan sosok idola. Karena dinilainya selain tegas juga sangat disiplin pada saat berada di lingkungan Universitas.

“Ketika saya sudah lulus di UT ini bisa menjadi panutan seperti ibu Ema yang saat ini menjadi panutan bagi kami semua,” ungkap salah satu Mahasiswa UT Warungkondang Fauzi.

Menurutnya, sosok dosen Ema itu dalam menyampaikan materi sangat mudah dimengerti.

“Saya pernah main kerumahnya, dan disitu saya salut karena bisa membagi waktu dan dengan tidak mengesampingkan tugas utama di rumahnya. Dihari Kartini ini saya rasa tidak salah lagi jika beliau ini (Ema) emang patut dikatakan sebagai ibu kita Kartini,” katanya.

Diakuinya, dosen Ema sosoknya tak jauh beda dengan sosok Ibu Kita Kartini. Selain orangnya tegas, disiplin namun memiliki hati yang tulus.

“Dihari hari Kartini ini semoga bu Ema tetap rendah hati, dan jangan bosan untuk memberikan pelajaran yang gak bikin bosan,” tukasnya.(Farhan MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *