JAKARTA, MMN. CO – Hari ini di atas lautan Pulau Batam, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara secara khusus melakukan peresmian dimulainya penggelaran kabel optik bawah laut dari atas kapal Limin Venture.
“Dari pembangunan Palapa Ring Barat ada sisi darat dan sisi lautnya, saya diberitahu kalau sisi darat sepenuhnya telah selesai. Sekarang betul-betul kabel optiknya yang digelar di sisi laut, kabel optik ditarik digelar di bawah laut sampai ke landing stasiun tujuan,” ujar Menkominfo Rudiantara saat peresmian, Minggu (5/8/17) pagi.
Menurutnya, kabel bawah laut ada yang ditanam untuk menghindari kerusakan dari aktifitas kapal-kapal bersandar dan ada yang menggantung, sehingga dibutuhkan koordinasi dengan instansi terkait yaitu Bakamla. Palapa Ring sendiri adalah program yang menghubungkan seluruh ibu kota kabupatan/kota dengan kabel optik terutama untuk daerah yang saat ini belum dijamah dengan Internet berkecepatan tinggi.
Semuanya itu harus selesai di tahun 2019, untuk Palapa Ring Barat secara kontrak seharusnya selesai pada bulan Februari 2018. Saat bicara dengan Pelaksana Palapa Ring Barat, pelaksanaan akan didorong agar selesai di akhir 2017, Insya Allah bisa. Dengan demikian, kita perlu melihat pencapaian Indonesia secara utuh.
“Kita dengar ada tol laut, itu untuk mengatasi biaya logistik yang sangat tinggi. Kalau ada tol laut, Palapa Ring ini adalah Tol Informasi. Informasi kita buat jalan tolnya ke seluruh Indonesia. Kalau kabel optik ini menjangkau ke ibukota kabupaten, bagaimana di daerah yang sangat remote , hal ini akan dijangkau dengan Satelit, sehingga berikutnya pembangunan dengan mengadakan High Throuput Satellite, satelit yang berbasis data atau Internet kecepatan tinggi sehingga akan lebih efisien untuk komunikasi dan akses Internet masa depan,” paparnya.
Hal itu dilakukan untuk memastikan 290 ribu sekolah, 10 ribu puskesmas, ada 74ribu sampai 75 ribu desa yang semua harus terhubung ke Internet. Juga ada 10 ribu kecamatan yang harus di hubungkan ke Internet. Juga ada berapa kantor Korem/Koramil, Kantor Polres/Polsek yang semua pada akhirnya harus di hubungkan.
“Untuk mampu menghubungkan itu semua, kita tidak bisa hanya mengandalkan solusi terrestrial tetapi juga solusi berbasis satelit tadi. Ini adalah rencana kita menyatukan Indonesia, bukan mimpi kita,” tegas Rudiantara.
Sebelum bisa adakan sendiri satelit yang high throuput tadi, bisa juga upayakan pemanfaatan satelit mulai dari sekarang dengan memanfaatkan satelit yang ada sepanjang berkemampuan thoughput besar. Adanya High Throughput Satelit ini suatu leapfrog atau loncatan dan bahkan operator satelit di Indonesia saat ini belum ada yang memiliki satelit high throughput tersebut.
Menurutnya meskipun satelit ini nantinya diadakan oleh pemerintah, namun pelaksanannya adalah badan usaha, begitu juga yang mengoperasikan. Setelah itu akses yang dibutuhkan juga semakin bertambah, misal sekolah bertambah, puskesmas bertambah juga mungkin desa akan bertambah, diharapkan rencana ke depan dapat memenuhi semuanya.
Sebagai informasi, penggelaran kabel di batch 1 dilakukan dengan kapal Limin Venture yang berbendera Indonesia berjenis vessel. Walaupun mempunyai kapasitas penyimpanan kabel sepanjang 1.500 km, namun kapal yang memiliki 3 tangki penyimpanan kabel tersebut hanya bisa menggelar kabel dengan batas kedalaman minimum 20 meter.
Seluruh penggelaran kabel serat optik laut batch 1 ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2017 mendatang. Sedangkan penggelaran kabel serat optik laut batch 2 rencananya akan segera dilaksanakan pada awal September dan ditargetkan rampung pada akhir Desember tahun ini. (jns/dr).