Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
Cianjur

Miris Perjuangan Warga di Cianjur Menandu Jenazah Hingga Belasan Kilometer

×

Miris Perjuangan Warga di Cianjur Menandu Jenazah Hingga Belasan Kilometer

Sebarkan artikel ini
58 Pengunjung

Cianjur – Sunguh miris perjuangan warga Kampung Cikurutug, desa Mekarsari, Naringgul, Cianjur Selatan saat akan membawa pulang jenazah salah seorang warga yang meninggal di rumah sakit karena tak ada akses jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat (ambulance-red) terpaksa harus menjemput ke kampung Cigaru menggunakan tandu untuk membawa pulang jenazah tersebut sampai ke rumahnya.

Iwan (40) salah seorang warga mengatakan, benar tadi pagi tepatnya kami bersama warga lainnya menjemput jenazah salah seorang warga yang meninggal di rumah sakit di kampung Cigaru.

“Karena terpaksa tidak ada akses jembatan yang bisa dilalui kendaraan (ambulance-red) untuk mengantarkan sampai kampung Cigaru Wangunjaya, dan kami melanjutkan menggunakan tandu untuk membawa jenazah tersebut dengan perjalanan mencapai 16 kilometer memakan waktu hampir 6 jam,” katanya.

Iwan bersama warga lainnya berharap pemerintah kabupaten Cianjur untuk segera membangun jembatan tepungan yang menghubungkan desa Mekarsari dan Wangunjaya.

“Dari dulu hanya janji-janji doang tidak ada realisasinya pembangunan jembatan, padahal jembatan tersebut sangat dibutuhkan. Walau kami berada dipelosok desa, kami juga ingin merasakan pemerataan pembangunan seperti di kota-kota,” ujarnya.

Sementara itu Saleh Hermawan selaku kepala desa Mekarsari menjelaskan, benar tadi pagi ada warga yang meninggal dunia di rumah sakit Purwakarta dan jenazahnya diantarkan menggunakan ambulance namun karena tidak adanya akses jembatan yang bisa dilalui terpaksa mobile ambulance hanya bisa sampai ke kampung Cigaru dan selanjutnya dijemput sama warga dengan cara menandu beramai-ramai.

“Selama ini aktivitas warga apabila keluar desa mengunakan jembatan gantung yang kondisinya sudah lapuk, namun ada juga yang menggunakan kendaraan mobil harus turun ke sungai tapi itu sangat membahayakan keselamatan jiwa,” ucapnya.

Pengajuan demi pengajuan sudah kami usulkan, kata Kades, tapi sampai detik ini belum ada realisasi kapan akan dibangun jembatan tepungan.

“Jujur saja kalau hanya mengandalkan dana desa (DD) tidak akan mampu untuk membangun jembatan tepungan tersebut. Padahal waktu itu Bapak Bupati Cianjur H Herman berjanji akan membantu pembangunan jembatan tepungan penghubung akses jalan dua desa Mekarsari dan Wangunjaya sampai selesai, tapi hingga saat ini belum ada realisasi kapan diselesaikannya,” jelasnya.

Sementara bantuan pembangunan baru ada pemasangan pondasi aboutmen jembatan kanan kiri pada tahun 2021, namun hingga kini belum jelas ada kelanjutan untuk pemasangan bentangannya.

“Kami bersama warga berharap pemerintah baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat untuk segera membangun kelanjutannya jembatan tepungan tersebut sebab akses jalan satu satunya bagi warga kami sehingga sangat dibutuhkan oleh warga desa kami dan Wangunjaya,” pungkasnya.

(Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *