KARAWANG,MMN.CO -Lahan parkir tugu kebulatan tekad Kecamatan Rengasdengklok beralih fungsi menjadi tempat bermain anak-anak ketika menjelang sore tiba, akibatnya kemacetan pun tidak bisa terhindarkan karena banyak pengendara baik sepeda motor dan mobil yang memarkirkan kendaraannya menggunakan badan jalan. Apalagi dibulan ramadhan seperti ini, dengan banyaknya hilir mudik kendaraan yang ngabuburit.
Lahan parkir yang seharusnya bisa meminimalisir kemacetan di sekitaran tugu kebulatan tekad Rengasdengklok sudah lama beralih fungsi menjadi tempat bermain anak-anak hal tersebut dianggap menyalahi pemanfaatannya sebagai tempat pengurai kemacetan ataupun bagi pengunjung yang hendak berwisata menuju tugu kebulatan tekad. SATPOL PP ( Polisi Pamong Praja ) Kecamatan Rengasdengklok Zakaria menuturkan, tidak adanya koordinasi antara pengelola lahan parkir kepada pihaknya yang berubah menjadi tempat bermain anak-anak. Ia mengaku tidak pernah menerima surat permohonan izin tempat untuk pengelolaan ataupun secara bahasa dari pihak pengelola.
Dikatakannya,lahan tersebut seharusnya menjadi tempat parkir dimana wisatawan yang hendak menuju tugu kebulatan tekad Rengasdengklok menyimpan kendaraannya. Akibat perubahan fungsi tersebut, sambung dia, sebelum bulan ramadhan pun kemacetan tidak bisa terhindarkan.
“Disatu sisi memang baik untuk menjadi daya tarik tersendiri, namun seharusnya hal itu tidak terjadi, karena bisa menyebabkan kemacetan, apalagi di bulan ramadhan seperti sekarang ini, banyak orang yang sengaja menyempatkan waktrunya untuk ngabuburit menunggu adzan maghrib tiba,” terang dia kepada MMN.CO Minggu (18/6).
Ditempat yang sama Kurnia (33) mengatakan, kalau memang pengelolaannya bagus dan terarah, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Tidak akan ada pengalihan fungsi lahan parkir menjadi tempat bermain anak-anak. Mungkin semua ini terjadi akibat kurangnya komunikasi antara pihak pengelola dan pihak pemerintahan setempat.
“Kurang komunikasi aja, kalau memang jelas mah mungkin bisa menggunakan lahan yang lain, begini kan akibatnya, sering macet,” ujarnya.
Namun disisi lain, sambung dia, banyak terjadinya parkir liar di area pasar Rengasdengklok, tidak sedikit pengendara motor yang memarkirkan kendaraannya menggunakan badan jalan. Dan anehnya, hal tersebut dibantu olaeh juru parkirnya sendiri.
“Kayanya Rengasdengklok harus benar-benar diperhatikan, karena ini merupakan tempat dan aset nasional yang berharga, juga merupakan tempat yang bersejarah,” kata dia.
Sebagai masyarakat, dirinya sangat mengharapkan Rengasdengklok ini menjadi tempat yang asri,indah, dan bisa mewakili Kabupaten untuk menjadi musium yang berharga dan sudah sepatutnya Rengasdengklok menjadi aset berharga. Dan hal tersebut bisa terjadi jika masyarakat dan aparat pemerinatahan
ya bersatu untuk membangun darihal yang terkecil.
“Bisa dimulai dari yang terkecil aja dulu, darikerapihan atau keasriannya mungkin,” pungkasnya. ( j2 ).