Cianjur – Pasca kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat jajaran Polres Cianjur tingkatkan kewaspadaan. Bahkan, masyarakat yang masuk ke Mako Polres Cianjur juga akan diperiksa.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, S.H., S.I.K., M.Si. mengatakan, setelah kejadian adanya dugaan bom bunuh diri, Kapolda sudah memerintahkan seluruh jajaran di seluruh Polres Jawa Barat agar meningkatkan kewaspadaan terutama markas kepolisian baik Polres, Polsek, maupun juga asrama kepolisian.
“Kejadian seperti itu mungkin juga salah satu sasarannya dari barang-barang yang ditinggalkan, juga menjadi sasaran yang harus kita antisipasi,” ujar Kapolres Cianjur pada (7/12).
Kapolres Cianjur mengungkapkan, hari ini seluruh Polsek jajaran, Polres, meningkatkan kewaspadaan. Sementara untuk pelayanan tetap berjalan, namun kewaspadaan lebih ditingkatkan dengan secara selektif.
“Masyarakat yang datang ke Mako Polres atau Polsek untuk mengantisipasi agar tidak terjadi di tempat tempat yang lain,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pengungsi korban gempa yang mengungsi di Mako Polres, sebagian besar sudah kembali.
“Jadi untuk kegiatan kewaspadaan Mako saya kira tidak menjadi kendala, kita selektif masyarakat yang datang kita fungsikan kembali alat-alat detektor kita fungsikan. Jadi masyarakat yang akan ke polres baik yang meminta kepolisian tetap kita layani tapi dengan selektif kita akan lakukan pemeriksaan,” katanya.
Sementara untuk kegiatan anggota di lapangan menggunakan body sistem agar tidak ada anggota yang melaksanakan tugas sendiri sendiri.
“Jadi kita perkuat dengan personil di titik-titik pengamanan. Karena kita juga masih ada kegiatan penanganan bencana, baik pencarian korban, kegiatan pelayanan di tempat tempat penampungan masyarakat,” katanya.
“Perkuatan personil, backup dari persatuan atas baik Polda maupun Polri, kita titik beratkan kepada pengamanan personil,” tambahnya.
(Red)