Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
MegapolitanNasional

Pembukaan Festival Pecinan 2019 Dipadati Ribuan Pengunjung

×

Pembukaan Festival Pecinan 2019 Dipadati Ribuan Pengunjung

Sebarkan artikel ini
58 Pengunjung

METROMEDIANEWS, JAKARTA – Ribuan warga antusias dan tumpah ruah memadati acara Festival Pecinan 2019 Cap Go Meh 2570 yang di laksanakan di Jalan Pancoran Pinangsia Glodok Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019).

Acara yang berlangsung selama dua hari itu dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan di hadiri oleh seluruh pejabat se Jakarta Barat serta tokoh perhimpunan warga Tionghoa dan tokoh masyarakat lainnya.

Acara yang bertemakan Budaya untuk Perdamaian itu menampilkan berbagai kesenian budaya seperti, Pagelaran tari musik etnis Tionghoa di Kroncong Jakarta, Parade Coco dan Cici, Barongsai Liong, Guzhen, Potechi Cinwa, Tari Betawi, Tari 1000 Tangan Dewi Kwan im, Gambang Kromong, Band Betawi, Band Etnis Melayu, Tanjidor, Ondel-ondel dan Enggrang.

Disampaikan Kepala Suku Dinas Pariwisata dan kebudayaan Achmad Syahrofi, bahwa Festival Cap Go Meh ini di laksanakan lima belas hari setelah perayaan Imlek atau tahun baru China dan acara ini berjalan selama dua hari yaitu tanggal 19 dan 20 Februari.

“Kami atas nama pemerintah daerah hanya membeck up atau memfasilitasi kegiatan yang di lakukan masyarakat, tentunya kami sangat mendukung dengan segala upaya agar acara ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar,” katanya kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).

Lanjut Achmad, untuk perayaan Cap Go Meh tahun ini sedikit ada perbedaan yaitu Gedung Pancoran China Thown Point ini sudah selesai, karena tahun sebelumnya gedung ini belum selesai mungkin itu perbedaan nuansanya dan ada juga pameran lukisan Cina Betawi.

“Festival ini mengangkat tema Budaya Untuk Perdamaian, karena kita tau saat ini tahun politik tensi sosialnya cukup tinggi, maka dengan hadirnya festival budaya seperti ini dapat memberikan kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh masyarakat Jakarta khususnya,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya berharap dengan digelarnya festival ini dapat memberikan kebahagiaan kepada semua masyarakat.

“Budaya itu gerbang perdamaian dan gerbang pemersatu, budaya itu tidak pernah memandang suku, ras, agama dan perbedaan lainnya, dan budaya apapun kalau di kemas dengan profesional pasti akan indah dan membawa perdamaian,” tandasnya.(Dedy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *