MetroMediaNews.co|Cianjur – Bobon (46) anak kandung dari pasangaan Empid (76) dan Anih (68) warga Kampung Dunguspacing 04/01, desa Margasari, kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa Barat yang pernah menderita penyakit Skizofrenia alias orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) selama bertahun-tahun lamanya, kini sudah sehat dan sembuh setelah dirawat dan diobati di Istana KSJ yang kini berubah nama menjadi yayasan pondok Nurani Kemanusiaan (YPNK) Cianjur.
Informasi yang dihimpun MetroMediaNews.co, Bobon mengalami pemasungan paling lama akibat menderita penyakit Skizofrenia alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pemasungan pertama pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2011 dan kala itu sempat sembuh dirawat di Komunitas Sehat Jiwa (KSJ). Setelah sembuh Bobon kembali pulang kerumah, karena telat minum obat Bobon kembali kambuh dan pada saat itu pihak keluarga tidak mau ambil pusing sehingga Bobon menjalani kembali pemasungan dari tahun 2013 sampai dengan 2019.
Bobon masuk kategori orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang paling lama menjalani pemasungan terhitung 20 tahun lamanya.
Pihak Yayasan Pondok Nurani Kemanusiaan (YNPK) rencananya akan menjadikan Bobon sebagai cover atau model percontohan pemasungan paling lama diantara ODGJ yang bisa sembuh Kembali.
Nurhamid selaku Pembina Yayasan PNK menjelaskan, Bobon kini sudah sehat dan sudah kami anggap sebagai keluarga di panti. Bobon diberi tugas menjaga pintu gerbang panti. Selama ini Bobon tidak pernah telat minum obat.
“Yang saya tanamkan dipanti itu kepada mereka pasien yang menderita Skizofernia atau ODGJ untuk selalu meminum obat, sebab jika berhenti meminum obat maka penyakit yang diderita pasien akan kambuh lagi,” ujarnya saat wawancara ekslusif dengan MetroMediaNews.co, Selasa (26/1/2021).
Masih kata Nurhamid, jika tidak tangungjawab kepada nasehat tidak tergantung kepada keluarga karena sembuh yang kami definisikan produktif, mandiri, bermanfaat dan enjoy.
“Untuk kedepan dan bertanggung jawab perlu proses sehingga hasilnya akan baik, contoh halnya Bobon yang sekarang sudah sembuh,” terangnya.
Sementara itu Empid (76) ayah kandungnya mengatakan, kami bersama keluarga sangat senang dan bersyukur atas kesembuhan anak kesayangan kami.
“Ucapan terimakasih yang penuh keterharuan, apalagi ketika Bobon dapat pulang dalam keadaan sehat datang untuk melihat kampung halamannya sendiri untuk sekadar melepas kangen dengan kami ibu bapaknya,” katanya.
Masih terang Empid, kami dan keluarga sangat tidak menyangka bahwa anak kami bisa sembuh kembali dan normal seperti anak orang lain.
“Anak kami pada kesempatan pulang kampung dari tanggal 09 Januari sampai tanggal 17 Januari 2021 sudah melakukan berbagai aktivitas yang dahulu saat masih sehat dilakukan, seperti bercocok tani dikebun dan sempat jalan-jalan ke pantai Jayanti Cidaun mengunaakn kendaraan Roda 2 (Red-motor) bawa sendiri,” terangnya.
Terkahir Empid menambahkan, adapun untuk kedepanya kami pihak keluarga bagaimana pihak yayasan saja kalau misalnya pihak yayasan membutuhkan anak kami Bobon.
“Dikarenakan sosok anak kami bobon yang merupakan cover atau model percontohan dari pemasungan yang paling lama dan kami dengan senang hati. Mudah-mudahan anak kami Bobon bisa menemukan jodoh di panti,” tandasnya.(Jay)