Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Penyuntikan Vaksin Difteri Dalam Rangka Outbreak Response Imunisation

×

Penyuntikan Vaksin Difteri Dalam Rangka Outbreak Response Imunisation

Sebarkan artikel ini
56 Pengunjung

MetroMediaNews.co – Penyuntikan Vaksin Difteri yang dilakukan oleh Perawat dan Bidan Puskesmas Ranugedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, yang dilaksanakan di semua pos ORI yaitu di Posyandu, TK, RA, PAUD, SD, MI, SMP, MTS, MA dan SMK yang ada di semua desa salah satunya Puskesmas desa Pedagangan juga di SDN Pedagangan I, serta TK Amanah, Senin (26/2) dilakukan penyuntikan Vaksin Difteri.

Kegiatan Penyuntikan Vaksin Difteri dalam rangka ORI (Outbreak Response Imunisation) pencegahan penyakit Difteri massal oleh Perawat dan Bidan Puskesmas Ranugedang tersebut di pantau langsung oleh Polsek Tiris serta Babinsa, Koramil Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Kepala Puskesmas Ranugedang Jumadi mengungkapkan, adanya kegiatan penyuntikan Vaksin Defteri ini adalah mengacu pada peraturan Gubernur Jawa Timur dan sekaligus sebagai bentuk reaksi cepat tanggap terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri yang terjadi di Jawa Timur di contohkan salah satu pasien yang terserang penyakit defteri yang berasal dari Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dimana pasien tersebut sampai meninggal dunia.

Di tanya mengenai sasaran usia yang wajib menerima Vaksin Difteri Kepala Puskesmas Ranugedang Jumadi mengatakan, sasaran kami adalah anak dengan usia dari 1 tahun sampai 19 tahun dengan jenis Vaksin bagi anak usia 1 sampai 5 tahun di Vaksin Defteri Pertusi Titanus ( DPT ) anak usia 5 sampai 7 tahun di Vaksin Difteri Titanus ( DT ), sementara untuk usia 7 sampai 19 tahun di Vaksin Tetanus difteri ( TD ).

“Semoga apa yang sudah dilakukan di semua desa se Kecamatan Tiris ini bisa mencegah, dan berharap Difteri di Tiris sudah tidak ada lagi,” ungkap Jumadi.

Namun yang lucu dari kegiatan penyuntikan Vaksin Difteri pada anak SDN Padagangan I tersebut begitu petugas medis memasuki ruang kelas mereka terlihat tegang bahkan banyak yang menangis dan meminta tolong pada ibunya.

Lucunya lagi ada yang hendak melarikan diri namun karena semua pintu dan jendela sudah di tutup dan di jaga oleh para guru, akhirnya mereka pasrah juga dan berakhir dengan selesai dan sukses atas pelaksanaan penyuntikan Vaksin Difteri tersebut.

(Sony Kurnia Jaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *