45 Pengunjung
Pergeseran Nilai dalam Pemanfaatan Media Sosial
MMN.CO (BANDUNG) – Dewasa ini Media Sosial (Medsos) mengalami pergeseran nilai dalam pemanfaatannya. Semakin mudahnya akses terhadap Medsos menjadi alasan pergeseran nilai tersebut. Bukan hanya kalangan menengah ke atas saja, kalangan menengah ke bawah pun hampir semua memiliki akses yang bebas terhadap Medsos.
Pernyataan tersebut disampaikan Pengamat Media Sosial Hendra Hendarin dalam Diskusi Publik bertajuk ‘Ancaman Intoleransi Terhadap Ketahanan Bangsa: Peran Pemerintah, Akademisi, Mahasiswa dan Pers dalam Merawat Kebhinekaan’ yang di gelar di Auditorium Institut Francais D’Indonesie, Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Selasa (25/04).
Ia melanjutkan, hal tersebut terjadi karena hampir semua masyarakat memiliki gadget yang mampu mengakses setiap kebutuhan informasinya. Berbeda dengan masyarakat dahulu yang masih mengandalkan media elektronik seperti televisi dalam menggali informasi.
“Medsos adalah salah satu media yang saat ini diperhitungkan. Karena orang-orang lebih memilih gadget di banding tv,” ujarnya.
Dikatakan Hendra, sebagian orang menganggap Medsos tersebut sebagai kebutuhan, sehingga dalam penggunaan dan pemanfaatannya acap kali digunakan untuk hal-hal negatif.
“Pemanfaatannya sudah kepada kepentingan golongan, ini yang kita khawatirkan. Apabila, pemanfaatan ini di ambil oleh kepentingan politis, maka hal ini bisa menjadi suatu yang tidak baik,” tuturnya.
Menurutnya, pemanfaatan Medsos dalam menggring opini untuk kepentingan politis terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Apalagi sasarannya merupakan kalangan menengah ke bawah yang berbeda daya cerna sehingga lebih efektif untuk dijaring.
“Ini suatu hal yang tidak adil sama sekali. Artinya kita memanfaatkan sebagian masyarakat melalui hal yang fundamental itu sangat tidak adil,” katanya.
Ia pun menilai, ppa yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta bisa terjadi juga di beberapa wilayah yang akan menyelenggarakan Pilkada, tak terkecuali di Jawa Barat.
“Apa yang terjadi di Jakarta bisa terjadi di wilayah yang menggelar Pilkada,” tuturnya.
Maka dari itu, Hendra mengajak kepada masyarakat untuk memilah seluruh informasi yang berada di Media Sosial. Bukan hanya itu, lanjut dia, masyarakat harus ikut berperan aktif untuk mengecek kembali kebenaran informasi yang diterimanya.
“Masyarakat harus lebih aktif dalam memilih informasi yang berada di media sosial,” pungkasnya. (Mail)