55 Pengunjung
MMN, (BANDUNG) – Ada hal berbeda dalam perayaan Hari Buruh Internasional “May Day” di Kota Bandung. Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei tersebut, kali ini diisi aksi teatrikal dan pembacaan puisi dari sekelompok siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Bandung.
Aksi teatrikal dan pembacaan puisi tersebut berlangsung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kota Bandung, Senin (01/05).
Pelatih Teater SMK Pasundan 1 Bandung, Arief Faturrahman mengatakan, dalam aksi teatrikal tersebut, pihaknya tidak memiliki rencana untuk membacakan puisi dalam aksi yang berbarengan dengan unjuk rasa para buruh.
Menurutnya, hal tersebut terjadi saat dirinya dan anak didiknya sedang latihan teater di Balai Kota Bandung. Merasa terenyuh mendengar orasi yang dilakukan kaum buruh dalam aksi unjuk rasa, anak didiknya meminta untuk ikut berpartisipasi.
“Kami hanya latihan teater saja. Disaat latihan banyak orang berkumpul dan berorasi. Anak-anak bertanya ada apa, dan saya katakan sekarang hari buruh. Mereka (siswa) terenyuh hatinya dan saya ajak untuk teatrikal. Dan kawan buruh mengizinkan,” ujarnya.
Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kota Bandung dalam aksinya terlihat melepas dan mengangkat sepatu dengan tangan kiri. Arif sendiri membacakan puisi untuk memberikan semangat bagi para buruh.
Arif mengatakan, pembacaan puisi dan teatrikal tersebut menggambarkan kondisi para buruh yang selalu tertindas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
“Membuka sepatu melalui tangan kiri itu memiliki arti. Sepatu kita enak kita gunakan, buruh belum tentu. Mereka menderita lebih dari gak pakai sepatu, kita mengangkat sepatu itu bentuk kita peduli,” katanya.
Usai pembacaan puisi dan teatrikal tersebut, nampak empat siswa meneteskan air matanya. Seolah merasa sedih dan prihatin setelah melihat langsung perjuangan buruh.
“Melihat buruh yang memperjuangan kesejahteraan. Sedih, bangga bikin hati terenyuh,” ujar Cindy salah satu siswa yang ikut aksi teatrikal dan pembacaan puisi. (Mail)