METROMEDIANEWS.CO – Belakangan ini para petani gula aren diwilayah Naringgul, Kabupaten Cianjur, beralih memproduksi gula semut.
Gula semut hasil para petani Naringgul ini sudah dikenal luas akan kualitas produknya. Bahkan minat masyarakat terhadap gula semut sangat tinggi, sehingga para petani tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang besar mengingat keterbatasan modal. Pemesanan pun kini sudah sampai diluar Kabupaten Cianjur.
Seperti dikatakan Adeng (43) salah seorang petani gula, beralihnya produksi gula gandu ke gula semut baru berjalan 5 bulan, itu pun karena banyaknya pesanan dari pembeli yang berasal dari Kabupaten Bandung.
“Harga gula aren merah perkilonya dikisaran 10 ribu, sedangkan harga gula semut mencapai 16 ribu per kilo. Artinya potensi dan nilai jual gula semut lumayan menguntungkan,” kata Adeng kepada MMN, Senin (6/8).
Lanjut Adeng, namun sangat disayangkan dengan keterbatasan alat yang dilakukan secara manual sehingga pendapatan tidak maksimal.
“Perhari kurang lebih bisa menghasilkan 1 kwintal dan kendalanga keterbatasan modal. Modal awal dapat pinjam dari Bank BRI itu pun engak besar,” ujarnya.
Adeng menambahkan, saat ini pekerja kami ada kurang lebih 20 orang dan semuanya anak anak penganguran yang kami rekrut.
“Tujuannya agar anak anak ada kegiatan, upahnya kami bayar sesuai pendapatan mereka perharinya. Pembayaran upah karyawan di hitung perkilo,” ucapnya.
Adeng berharap, semoga pemerintah daerah dan pusat melalui Dinas terkait, bisa membantu petani gula semut memfasilitasi alat alat produksi dan bisa membantu suntikan anggaran.
Sementara itu, Sutarman (35) pekerja Adeng menyampaikan, keterbatasan alat dalam berproduksi tentunya sangat menghambat.
“Saat ini alat yang digunakan seperti penyaringan, ulekan dan gayung dari plastik untuk produksi gula semut. Semoga saja pemerintah dapat membantu usaha kang Adeng agar lebih meningkatkan hasil produksinya,” pungkasnya.
Penulis: Jay
Editor: Dedy Rahman