Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Pertigaan Pamentasan Kutawaringin Bandung Semrawut dan Kerap Terjadi Kemacetan

×

Pertigaan Pamentasan Kutawaringin Bandung Semrawut dan Kerap Terjadi Kemacetan

Sebarkan artikel ini
109 Pengunjung

 

BANDUNG, MMN.CO – Kemacetan dan kesemrawutan kendaraan kerap mewarnai pertigaan Pamentasan Kutawaringin Bandung setiap harinya, padahal jalan Soreang – Cipatik merupakan akses utama bagi warga Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

Pantauan MMN.CO dilokasi  tampak terlihat kepadatan kendaraan memenuhi pertigaan Pementasan Kotawaringin Bandung yang mengakibatkan kemacetan dan tampak semrawut.

Dikatakan Nunung (40) warga Kotawaringin, saat liburan dan Jam sibuk kerja kemacetan tidak bisa dihindari.

“Saya libur lebaran kemarin panjang kemacetan mencapai satu kilo, apa lagi kalau hari kerja pabrik sudah pasti merayap dan macet panjang, padahal dulu mah di pertigaan Pamentasaan Gajah gak macet seperti sekarang ini,” ujar Nunung kepada MMN.CO saat dimintai tanggapannya, Sabtu (8/7/2017).

Hal senada disampaikan Jai (45) Driver mobil box yang setiap harinya melintasi jalan Soreang – Cipatik mengeluh dengan kemacetan yang kerap terjadi.

“Kalau dulu jarang terjadi kemacetan di pertigaan jalan Pamentasaan Gajah, tapi sekarang mah padat merayap,masa jalan dari Jalak Harupat sampai pertigaan memakan waktu setengah jam,” kata Jai.

Menurut Jai, mungkin karena overnya volume kendaraan yang tidak diimbangi oleh lebarnya jalan dan kurangnya rambu-rambu lalu lintas ditambah kurangnya kesadaran masyarakat pengguna jalan sehingga pertigaan semrawut dan kerap terjadi kemacetan.

“Saya berharap dan memohon kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dapat mencari solusi terbaik untuk mengurai kemacetan dan kesemrawutan dipertigaan yang hampir terjadi setiap hari, dan lebih dari itu supaya diperlebar jalannya dan kalau bisa mah dipasang lampu merah supaya bisa mengurangi kemacetan,” pungkas Jai.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *