MMN.CO (BANDUNG) – Seperti kita ketahui sekarang ini Kota Bandung terasa sangat macet. Kemacetan yang terjadi di Kota Bandung terkadang membuat orang frustrasi karena berkejaran dengan waktu, dimana biasanya pergi ke suatu tempat membutuhkan setengah jam saja, sekarang waktu tempuh untuk mencapai suatu tempat bisa berlipat-lipat.
Sepertinya tidak mudah mengurai kemacetan di Kota Bandung, apalagi di saat libur akhir pekan. Banyak terlihat kendaraan dari luar daerah Bandung yang datang dan menetap selama liburan, sehingga membuat Bandung bagaikan showroom mobil di sepanjang jalanan kota.
Pemerhati Rancang Kota, Pusat Studi Urban Desain (PSUD) Institut Teknologi Bandung (ITB) Heru Wibowo Poerbo mengatakan, itu karena Kota Bandung tempo dulu merupakan tempat peristirahatan yang hanya memiliki lahan terbatas.
Namun, lanjut dia, untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di kota berjuluk Paris Van Java ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa memanfaatkan angkutan umum berkapasitas besar.
“Diupayakan dengan angkutan umum besar, seperti metro capsul, yang dipamerkan di alun-alun, contohnya,” ujar Heru ditemui di Gedung PSUD, Jalan Gelap Nyawang, Kota Bandung, Sabtu (22/04).
Dikatakan Heru, karena Kota Bandung memiliki lahan terbatas, maka moda transportasi umum yang diperlukan harus berada di atas seperti Light Rail Transit (LRT). Hal itu karena Kota Bandung tidak mungkin memperlebar ruas jalan yang terbatas.
“Yang di jalan Cihampelas itu, jembatan skywalk itu hanya awal dari semua untuk membiasakan orang berada di atas kemudian nanti terbiasa. Kedepannya akan lebih banyak kendaraan umum di atas,” katanya.
Untuk menunjang hal tersebut, kata dia, pemerintah bisa bekerjasama dengan beberapa daerah di sekitarnya. Pasalnya, Kota Bandung merupakan destinasi wisata yang didatang orang dari berbagai daerah.
“Dari Jawa Barat juga membuat LRT seperti yang di Jakarta, kan dibuat ke Bekasi dan Bogor. Di sini juga diadakan sampai ke Soreang dan lainnya,” kata Heru. (Yono)