Cianjur – Dalam rangka meningkatkan sumber perekonomian warga masyarakat desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Adi Jaya Naringgul membentuk para pengurus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tingkat kedusunan.
Terpantau metromedianews.co, pembentukan kepengurusan UMKM tersebut dilaksanakan di lokasi wisata alam Gunung Pabeasan Malati pada Selasa (3/1/2023) kemarin.
Dailah selaku Direktur Bumdes Bumi Adi Jaya Naringgul menjelaskan, tujuan pembentukan pengurus UMKM ini untuk meningkatkan sumber perekonomian di wilayah desa Naringgul.
“Nantinya kedepan setelah terbentuk kepengurusan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) produk-produk lokal di wilayah Naringgul agar bisa terkenal dan bisa dipasarkan diluar daerah Cianjur dan bisa go internasional,” jelasnya kepada metromedianews.co, Rabu (4/1/2023).
Saat ini kepengurusan kordinator penggerak UMKM yang sudah terbentuk ada 11 kordinator terbagi dari 11 ke RW an yang akan dibimbing dan terus digenjot untuk pemasaran produk.
“Adapun produk-produk lokal Naringgul saat ini dikelola oleh para pelaku UMKM Naringgul diantaranya dodol, gula semut, kecimpring, opak, keripik, kerajinan tangan dan lainnya,” terang Dailah.
Terkait bantuan permodalan untuk para pelaku UMKM kedepannya Bumdes akan menganggarkan melalui anggaran Dana Desa (DD).
“Harapan kami kedepannya para penggerak pelaku UMKM di desa Naringgul supaya lebih konsisten dan lebih serius dalam mengelola usahanya sehingg terus berkembang,” tegasnya.
Sementara itu Aris Mutakin (35) salah seorang pelaku UMKM di bidang kuliner mengapresiasi adanya pembentukan kordinator UMKM di wilayah desa Naringgul.
“Menurut kami kegiatan seperti ini bagus dan sangat mendukung karena ini merupakan daya dongkrak para pelaku usaha di pedesaan dan membantu para pelaku usaha kecil itu sendiri untuk terus bertumbuh, seperti halnya program Bapak Bupati dan Pak Menteri Sandiaga Uno untuk membentuk 10000 UMKM,” katanya.
Masih kata Aris, dengan adanya ruang diskusi seperti ini sangat memudahkan para pelaku UMKM yang tadinya kurang memahami dan kurang terjun ke UMKM sekarang lebih paham.
“Ternyata bagus bisa mengenalkan produk-produk usaha dipelosok desa,” tandasnya.
(Jay)