Sukabumi – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, mendampingi Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, menghadiri Haul ke-10 almarhum KH. Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab, pendiri Pondok Pesantren Azzainiyyah Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/8/2025). Acara tersebut digelar meriah dan dihadiri ribuan santri serta tokoh masyarakat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pada kesempatan itu, Ace Hasan menegaskan pentingnya meneladani perjuangan para ulama yang telah mendedikasikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan umat.
“Bagi orang-orang saleh, mereka tidak pernah mati secara fisik. Dengan ilmu dan amal solehnya, mereka akan selalu hidup dan dikenang,” kata Kang Ace yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat dalam sambutannya.
Haul yang dipusatkan di komplek Pondok Pesantren Azzainiyyah ini juga turut dihadiri pimpinan pesantren, KH. Aang Abdullah Zein, Bendahara Umum DPP Partai Golkar Jabar, Metty Triantika, anggota DPR RI asal Sukabumi, Dewi Asmara, PLT Ketua DPD Partai Golkar Kab. Sukabumi, Deden Nasihin, dan sejumlah pejabat penting lainnya. Suasana khidmat terasa ketika para santri, alumni, dan jamaah bersama-sama mendoakan almarhum KH Zezen Zainal Abidin.
Kang Ace begitu TB. Ace Hasan Syadzily akrab disapa, mengatakan, Partai Golkar selalu hadir dalam kegiatan keagamaan sebagai bentuk penghormatan terhadap peran pesantren dalam membangun bangsa.
“Pesantren telah terbukti menjadi benteng moral, pendidikan, dan kebudayaan yang berkontribusi besar bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Kang Ace, sosok KH. Zezen Zainal Abidin bukan hanya seorang mujtahid tetapi juga seorang mujahid dalam arti pejuang yakni seorang pendidik dan penerang bagi masyarakat. Kontribusi beliau telah terbukti nyata dalam mencerdaskan umat, memberikan pencerahan, serta membawa pelita yang dapat kita rasakan hingga hari ini.
“Jika kita menengok sejarah singkat perjuangan beliau, tentu banyak hal yang bisa kita pelajari. Ada keteladanan yang harus kita jadikan panutan, dan di situlah letak makna terpenting dari haul ini: bagaimana kita mampu mengikuti jejak perjuangan beliau,” sambung Kang Ace.
KH. Zezen, tambah Kang Ace, telah menunjukkan kepada kita arti sejati seorang pejuang. Meskipun bangsa ini sudah merdeka dan terbebas dari penjajahan.
“Beliau telah mengorbankan jiwa dan raganya demi dunia pendidikan, dan terus berjuang untuk menegakkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. Inilah warisan berharga yang harus kita rawat dan lanjutkan bersama,” jelasnya.
Acara haul ini juga menjadi momentum silaturahmi antara para tokoh politik, masyarakat, dan keluarga besar pesantren. Selain doa bersama, haul diisi dengan tausiah para ulama serta penampilan kesenian islami dari para santri.
(Jay)