Gulir ke bawah untuk membaca
#
#
HOME

Selain Silaturahmi, Bazar Ramadhan Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

×

Selain Silaturahmi, Bazar Ramadhan Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

Sebarkan artikel ini
169 Pengunjung

MMN, CIANJUR – Bazaar Ramadhan yang selalu rutin dilaksanakan tiap tahun dan sudah menjadi tradisi masyarakat Cianjur mendapat dukungan dari Ormas dan LSM, Organisasi wartawan serta warga setempat baik dari pihak kelurahan dan juga kecamatan pun turut andil memberikan ijin terselengaranya bazar.

Hal ini diapresiasi oleh Asep Ridwan Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) dan sanggat mendukung penuh demi menjaga keharmonisan antar lembaga beserta masyarakat yang penting bisa menjaga keamanan dan ketertiban umum, adapun pelaksanaannya di wisma karya berdampak baik pula bagi toko yang berjejer sejak lama dengan tambahan pengunjung selepas berkunjung di bazar yang notabene hanya berlangsung kurang dari satu bulan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Saya berharap dengan diadakannya bazar ramadhan semua diuntungkan karena seperti pepatah “Rezeki tidak akan kemana yang mengatur Tuhan Yang Maha kuasa” semua dibukakan jalan dan semua bakal bisa menikmatinya,” ujarnya.

Asep menyambungkan, sebuah keputusan penting itu dihasilkan melalui proses pergulatan pemikiran yang panjang karena disertai dengan beragam perdebatan. Tanggal 8 Mei 2019 menjadi tonggak bersejarah karena Bazaar Ramadhan akhirnya bisa dilaksanakan kembali sebagaimana yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Kali ini bertempat di area halaman Wisma Karya sebagaimana disahkan putusannya oleh Plt. Bupati Cianjur H. Herman Suherman yang didampingi Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah S.IK, MH dan Dandim 0608 Cianjur, Letkol Inf. Rendra Dwi Ardhani.
“Pasca putusan tersebut semua pihak harus mampu bersikap legawa dan tidak perlu lagi memperkeruh keadaan dengan cara memelintir informasi sehingga dapat menimbulkan kegaduhan,” ujar ketua PWRI DPC Cianjur.

Sementara itu Penanggung jawab Bazar Ramadhan menjelaskan yang juga Ketua Umum Bravo Komando Grup, Bambang Adi Sudarso yang kerap disapa dengan panggilan Mas Bengbeng ini menyebutkan, jika kegiatan bazar sudah berlangsung cukup lama, sehingga sudah menjadi konsumsi publik dalam dinamika kehidupan masyarakat Cianjur. Melalui kegiatan ini dapat mempererat jalinan silaturahmi diantara beragam komponen masyarakat.

“Kita mengadakan bazar ramadhan ini sudah rutin dan berlangsung lebih dari sepuluh tahun sebelum ada pemindahan Pasar Induk Cianjur, jadi ini sebagai ajang silaturahmi yang diadakan setahun sekali dengan berbagai ormas,” ujar Bengbeng.

Masih lanjutnya, “tidak kalah pentingnya juga acara ini untuk bantu meningkatkan perekonomian para pedagang skala kecil dan menengah,” terangnya.

Ditambahkan Ketua Umum Bravo Komando ini bahwa sejak awal kehadiran Bazar tidak dimaksudkan untuk mematikan para pedagang apalagi sampai memindahkan Pasar Induk Cianjur (PIC). Sehingga pasca putusan 8 mei tersebut semua pihak dapat mencerna dengan jernih dan tidak lagi memperkeruh keadaan.

“Jangan sampai sepinya PIC kemudian dialamatkan kepada bazar sebagai penyebabnya, rasanya tidak perlu bazar dijadikan kambing hitam. Sebab pemindahan PIC itu tidak ada kaitannya dengan Bazar karena itu merupakan kebijakan dari mantan Bupati terdahulu (TMS). Jadi semua pihak harus mampu memahami situasi ini dengan tidak lagi memperkeruh keadaan,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Media Center Bravo Komando (MCBK), Rikky menambahkan bahwa untuk pelaksanaan bazar ramadhan tahun ini sudah melalui proses pembahasan yang cukup panjang. Saking detailnya semua permasalahan diurai dari berbagai sudut pandang yang diwakili oleh masing-masing instansi tidak terkecuali perwakilan para pedagang PIC.

“Setidaknya saya mengikuti 5 kali audiensi (rapat pembahasan-red) sebelum akhirnya pada tanggal 8 mei 2019 diputuskan oleh Muspida Cianjur. Prosesnya terbilang alot karena setiap audiensi itu menyerap beragam informasi tidak terkecuali keluhan dari para pedagang PIC juga mengemuka. Kalau meminjam ucapan Plt Bupati itu kan bahwa keputusan yang diambil itu tidak akan menyenangkan semua pihak tapi harus diterima oleh semua pihak,” bebernya.

Mudah-mudahan semua pihak bisa menatap masa depan yang lebih baik dengan menghindari upaya yang mengarah kepada adu domba. Sehingga mampu membedakan dengan baik setiap dinamika yang berkembang di masyarakat dengan jernih.

“Jangan sampai diantara sesama komponen masyarakat mau diadu domba oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi,” pungkasnya.(Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *