Gulir ke bawah untuk membaca
#
#
Internasional

Gempa Dahsyat Magnitudo 8,8 Guncang Rusia Timur – Tsunami & Letusan Gunung Api Terjadi

×

Gempa Dahsyat Magnitudo 8,8 Guncang Rusia Timur – Tsunami & Letusan Gunung Api Terjadi

Sebarkan artikel ini
Gempa Guncang Rusia
71 Pengunjung

Metromedianews.co | Pada 30 Juli 2025 pukul 11.24 PETT (23.24 UTC, 29 Juli), sebuah gempa megathrust berkekuatan Mw 8,8 mengguncang lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka, Rusia—sekali lagi memperingatkan dunia akan kekuatan gempa terbesar sejak tsunami Tōhoku di Jepang pada 2011 sebagaimana di lansir dari Al-Jazeera.

Gempa ini terjadi pada zona subduksi Kuril–Kamchatka Trench, di mana lempeng Pasifik menyusup ke bawah lempeng Okhotsk dengan laju sekitar 76–90 mm/tahun Wikipedia. Fokus gempa relatif dangkal, sekitar 20–21 km, dan memiliki durasi panjang antara 3 hingga 4 menit Scientific American. Ukuran dan kedalamannya membuat gempa ini sangat efektif dalam mengangkat massa air laut, menyebarkan gelombang tsunami di seluruh kawasan Pasifik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tsunami dengan tinggi mencapai 5–6 meter menghantam wilayah pesisir Rusia seperti Severo‑Kurilsk, menyebabkan banjir, menghanyutkan kapal, dan merusak infrastruktur pelabuhan. Meski kerusakan terjadi, tidak ada laporan korban jiwa di wilayah itu indiatimes.com.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan di Jepang, Hawaii, Pantai Barat AS, dan Amerika Selatan—beberapa gelombang terukur setinggi 1–2,5 m di Polynesia Prancis; 1,7 m di Hawaii; dan kejadian kecil di California dan San Francisco. Jepang sempat memperingatkan gelombang hingga 3 m dan menginstruksikan hampir 2 juta orang di pesisir untuk mengungsi.

Namun sebagian besar negara berhasil menghindari bencana besar. Jepang dan Hawaii menurunkan status peringatan menjadi advisori dalam hitungan jam, setelah membuktikan gelombang yang datang relatif kecil dari proyeksi awal indiatimes.com. Chile pun berhasil melakukan evakuasi massal terbesar dalam sejarah modernnya, dengan sekitar 1,4 juta orang ditarik ke dataran tinggi, namun hanya menghadapi gelombang kecil sekitar 60 cm tanpa korban meninggal dunia news.com.

Jam-jam setelah gempa utama, Gunung Api Klyuchevskoy—yang merupakan salah satu gunung berapi aktif terbesar di Eurasia—mulai meletus. Badan Geofisika Rusia melaporkan aliran lava, letupan keseimbangan dan kolom asap yang membumbung tinggi dari puncak dan sisi barat gunung tersebut. Meskipun terjadi sekitar 30 km dari kota Kliuchi (4.500 penduduk), tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan pihak berwenang mulai menonaktifkan sebagian peringatan tsunami di beberapa zona.

Kombinasi gempa dan letusan vulkanik dalam waktu singkat menjadi fenomena jarang—para ahli kini menyelidiki apakah peristiwa tersebut kebetulan atau saling memicu, karena Kamchatka memang berada di jalur “Cincin Api Pasifik” yang rawan aktivitas seismik dan vulkanik.

Salah satu aspek paling mencolok dari bencana ini adalah efektivitas sistem mitigasi global—khususnya dari Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) di Hawaii. Peringatan dini keluar dalam hitungan menit, memungkinkan lebih dari tiga juta orang di berbagai negara selamat melalui evakuasi cepat ke zona aman yang telah ditandai sebelumnya theguardian.

Menurut Guardian, keberhasilan ini merupakan buah dari pelajaran panjang sejak tsunami Samudra Hindia 2004 dan Fukushima 2011. Namun, kekhawatiran muncul tentang kemungkinan pemangkasan dana ke PTWC, yang dapat melemahkan kesiapsiagaan di masa depan.

Gempa tahun 2025 ini menjadi yang terbesar di Kamchatka sejak gempa Severo‑Kurilsk 1952 (Mw 9.0) yang memicu tsunami 18 m dan menewaskan lebih dari 2.300 orang—salah satu gempa paling mematikan di sejarah Rusia modern Wikipedia. Di masa lalu, gempa serupa pada 1737 dan 1841 juga menghasilkan tsunami besar yang mencapai 60 m dan 15 m, serta berdampak hingga Hawaii dan pantai barat Amerika

Tak hanya mengukuhkan kembali kekuatan alam di kawasan Ring of Fire, peristiwa gempa dan tsunami di Kamchatka pada 30 Juli 2025 juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi global, teknologi peringatan dini, dan pengembangan budaya kesiapsiagaan. Meski terjadi letusan gunung api dan ribuan evakuasi, keberhasilan masyarakat internasional dalam menurunkan tingkat korban menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.

Red.