MMN, CIANJUR – Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur mencatat selama periode Januari-Juni 2019, terjadi 37 peristiwa kebakaran. Akibat kebakaran tersebut total kerugian materil mencapai Rp 4,4 miliar dengan korban jiwa satu orang.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Muzani Saleh melalui Kabid Pemadam Kebakaran, Sulaeman Madna, mengatakan, setiap bulannya terjadi sebanyak 5-6 peristiwa kebakaran, namun di Juni ini sudah lebih dari 6 kejadian, mengingat pada Selasa (25/6) lalu ada enam titik kebakaran selama satu hari.
“Paling banyak memang di bulan ini, ditambah dengan adanya korban meninggal dunia akibat terjebak di dalam bangunan yang terbakar,” ujar dia kepada MMN, Kamis (27/6).
Menurutnya, dibandingkan dengan wilayah perkotaan, Ciranjang dan Cikalongkulon menjadi daerah yang paling banyak terjadi kebakaran. Bahkan total kejadian kebakaran dari dua wilayah tersebut menacapai 50 persen dari total kebakaran selama enam bulan ini.
Dia menambahkan, peristiwa kebakaran tersebut sebagian besar diakibatkan oleh konsleting listrik. Hal itu dikarenakan perilaku warga yang belum sepenuhnya sadar dalam penggunaan jaringan listrik, mulai dari menggunakan colokan secara terus menerus, memasang banyak sambungan listrik, dan menggunakan kabel listrik yang tidak standar.
“Jadi hal itu membuat listrik menjadi konslet dan mengakibatkan kebakaran, terutama di perkampungan yang rumahnya masih semi permanen. Itupun diakui oleh PLN, jika kesadaran perilaku tersebut membuat kebanyakan kebakaran diakibatkan oleh konsleting,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar warga lebih sadar untuk tidak menggunakan jaringan listrik secara berlebihan, selain itu jaringan yang ada harus rutin diperiksa setiap beberapa tahun untuk memastikan kondisinya masih baik atau sudah ada kerusakan pada pembungkus kabel.
Di samping itu, Sulaeman, mengatakan, menjelang musim kemarau, warga juga diimbau untuk tidak membakar sampah rumah tangga atau dedaunan di dekat padang rumput. Pasalnya rerumputan akan mengering dan mudah terbakar selama kemarau.
“Kalau di musim kemarau biasanya yang rawan itu kebakaran lahan. Makanya kami imbau agar tidak membakar sampah di dekat padang rumput, ataupun membuang puntung rokok yang masih menyala. Dikhawatirkan mebaranya membuat rumput terbakar dan apinya terus menyebar,” pungkasnya.(Jay)