Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
Cianjur

Miris!!! Tak Ada Jembatan Puluhan Siswa di Cikadu Nekat Sebrangi Sungai

×

Miris!!! Tak Ada Jembatan Puluhan Siswa di Cikadu Nekat Sebrangi Sungai

Sebarkan artikel ini
Foto: Para siswa nekat sebrangi sungai Ciujung
161 Pengunjung

Metromedianews.co, Cianjur – Akibat tidak ada akses jembatan penghubung antar kecamatan, puluhan siswa sekolah dasar negeri (SDN) Padawaras, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur Selatan, Jawa Barat harus rela bertaruh nyawa setiap harinya saat melewati sungai Ciujung yang lebarnya hampir 100 meter dengan arus air yang cukup besar.

Informasi yang di himpun Metromedianews.co, sejak tahun 2018 jembatan tersebut putus akibat terbawa arus banjir bandang yang melanda Kampung Padawaras, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu namun hingga kini jembatan gantung yang menghubungkan jalan antar kecamatan Cikadu dan Cidaun juga Naringgul belum ada perbaikan dari pemerintah baik Daerah, Provinsi dan Pusat. Wargapun menanti adanya pembangunan jembatan gantung baru.

Eyep (48) guru SDN Padawaras mengatakan, setiap harinya anak-anak SDN Padawaras dari kecamatan sebelah untuk berangkat sekolah harus menyebrangi sungai Ciujung menggunakan rakit, dan ada juga yang nekat menyeberangi sungai.

“Kalau musim hujan turun kasihan anak-anak karena air sungai Ciujung meluap sehingga banyak yang tidak masuk sekolah karena tidak ada jalan lagi,” katanya, Sabtu (30/7/2022).

Ia berharap pemerintah baik Daerah, Provinsi dan Pusat untuk membangun kembali jembatan karena warga sangat membutuhkan jembatan gantung yang permanen.

“Selain akses jembatan yang susah, sekolah kami juga sudah tidak layak pakai seperti ruangan kelas 5-6 yang sudah pada rusak dan ruangan kantor guru mau ambruk,” tukasnya.

Ditempat terpisah Wahyu selaku Kepala Desa Sukaluyu menjelaskan, pihak pemerintah desa sudah seringkali mengajukan pembangunan jembatan gantung tapi hingga kini belum ada realisasinya.

“Semenjak jembatan gantung hanyut terbawa arus air sungai Ciujung pada tahun 2018 hingga saat ini belum ada pembangunan jembatan baru sehingga warga sangat kesulitan karena tidak ada jembatan. Setiap harinya warga harus naik rakit ada juga yang nekat menyebrang turun ke sungai,” ujarnya.

Kalau hanya mengandalkan Anggran Dana Desa (DD) tidak akan mampu membangun jembatan gantung baru, sebab anggaran yang dibutuhkan mencapai ratusan juta.

“Sementara dana desa (DD) harus dibagi untuk penanganan lainnya seperti untuk Covid-19 8%, penanganan sandang pangan 20 %, belum lagi menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) 40% dengan total keseluruhan 68%, sehingga kami kesulitan untuk penanganan infrastruktur menggunakan Dana Desa (DD), apalagi untuk membangun jembatan yang membutuhkan anggaran ratusan juta rupiah,” tukasnya.

Tentunya kami selaku pemerintah desa mewakili warga masyarakat Desa Sukaluyu berharap kepada pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat untuk segera membangun kembali jembatan yang permanen yang bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua dan empat penghubung antar kecamatan.

“Saat ini warga sangat kesulitan terutama dari segi ekonomi terhambat karena tidak adanya akses jembatan untuk menjual hasil bumi,” pungkasnya.

(Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *