Metromedianews.co – Pengerjaan progres perbaikan dan pelebaran jalan nasional rute Soreang-Cidaun, Jawa Barat yang masuk wilayah kerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Jabar, KemenPUPR-RI terus dikebut oleh pihak pemenang tender yakni PT. Hutama Karya Abipraya.
Pantauan metromedianews.co, pengerjaan perbaikan geometrik dan pelebaran jalan dibeberapa titik sedang dikerjakan dan sebagian sudah rampung. Seperti halnya pelebaraan jalan nasional di wilayah kecamatan Cidaun sepanjang 1,5 km.
Para pengguna jalan pun dan warga masyarakat menyambut baik dan memyampakan terima kasih kepada Kementrian PUPR.
Banban (41) warga Cidaun mengatakan, dirinya sangat senang dengan kondisi jalan yang saat ini sudah bagus dan lebar.
“Tentunya akan menopang dan membantu perkembangan roda perekonomian warga sekitar. Mudah-mudahan perkembangan wisata di wilayah Cianjur Selatan bisa semakin berkembang,” katanya.
Banban menambahkan, saat ini volume kendaraan dari arah Bandung menuju Cianjur Selatan semakin meningkat setiap harinya apalagi di hari libur Sabtu dan Minggu,” ungkapnya.
Dengan kondisi jalan yang bagus dan lebar, lanjut Bamban, tentunya akan menarik minat wisatawan dari luar Kabupaten dan Provinsi untuk berkunjung ke Cianjur Selatan.
“Harapan kami dengan warga lain nya semoga titik rute jalan yang masih sempit seperti dititik wilayah desa Balegede dan Sukabakti tahun ini bisa segera diperlebar,” ucapnya.
Sementara itu, Ilham selaku Kepala PPK 2.5 Jabar, KemenPUPR menjelasakan, progres pekerjaan sudah 30 persen, dan untuk pelebaran jalan pihaknyaa sementara ini fokus di sekitar wilayah kecamatan Cidaun sekitar 6 km yang lahannya sudah dibebaskan oleh Pemprov Jabar.
“Pelebaran jalan yang sudah diaspal sekitar 2 km dan sisanya sedang proses galian dan pemadatan tanah. Selanjutnya kami akan mengerjakan geometrik dibatas Bandung-Cianjur Selatan tepatnya disekitar kebun teh Rancabali sepanjang 2 km,” ujarnya saat dihubungi metromedianews.co, Jumat (9/6/2023).
Ilham juga menghimbau kepada warga masyarakat yang lahan tanahnya sudah dibebasakan.
“Untuk warga sekitar mohon dukungannya dan alhamdulilah sampai saat ini sangat kondusif. Kami sangat berterima kasih,” katanya.
Tahun ini sekitar wilayah kebun teh Rancabali yang diprioritaskan karena lahannya masih ada yang bisa dikerjakan.
“Adapun untuk rute di sekitar Balegede kami mungkin akan fokus di hutan Mala, karena Balegede saat ini sudah padat pemukiman jadi sulit mencari lahan untuk kerja,” terangnya.
Selanjutnya jelas Ilham, untuk lokasi sekitar wilayah hutan Ciuja, desa Sukabakti sudah diusulkan.
“Kami masih menunggu izin dari Kementerian Lingkungan hidup karena itu masuk wilayah hutan cagar alam, apabila tidak bisa kami akan pindahkan kelokasi yang masih memungkinkan untuk bisa dilebarkan,” pungkasnya.
(Jay)