Cianjur – Ribuan anak Cianjur terutama di daerah dan lokasi terdampak gempa dipastikan terancam trauma pasca bencana yang merenggut lebih dari 318 jiwa, ribuan luka-luka dan puluhan ribu lainnya mengungsi.
“Warga terdampak terutama anak-anak tentu saja harus menjadi perhatian kita semua. Golkar dan posko-posko kemanusiaan yang didirikannya tentu akan berkontribusi dan menyiapkan konsep agar rasa traumatis pada anak korban terdampak gempa bisa diminimalisir,” kata wakil ketua bidang penggalangan khusus DPD partai Golkar provinsi Jawa Barat sekaligus koordinator posko Golkar Peduli Kab. Cianjur, Deden Nasihin, di Cianjur, Senin (28/11/2022).
Deden yang juga wakil ketua DPRD Kabupaten Cianjur itu menjelaskan, trauma healing merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan warga terutama anak-anak pasca terjadi bencana.
“Kita harus mengembalikan keceriaan anak-anak kita setelah bencana gempa Cianjur ini terjadi. Pemulihan mental mereka adalah tanggung jawab kita semua,” kata Deden.
Terpisah wakil ketua DPK Kosgoro 57 Provinsi Jawa Barat, Metty Triantika, menyebutkan pihaknya selaku kader Golkar telah berkeliling ke sejumlah posko pengungsian warga terdampak, salah satunya mereka memang membutuhkan perhatian kita bersama terkhusus soal rasa traumatik yang masih menyelimuti anak-anak.
“Seperti kita ketahui hal penting yang dapat diberikan kepada para korban terdampak gempa dalam mengatasi traumanya adalah dukungan sosial. Melalui pemberian dukungan sosial diharapkan dapat mengurangi dampak dari bahaya stres yang sering dialami oleh korban bencana alam terutama anak-anak,” sambung politisi perempuan Golkar yang selama ini aktif memberikan trauma healing di beberapa posko bencana tersebut.
Trauma healing kata dia adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.
“Kami kedepan mewujudkannya dengan cara memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal,” sambung Metty.
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat bermagnitudo (M) 5,6 pada Senin (21/11) pekan lalu itu telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang cukup fatal.
Data Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal dari peristiwa itu mencapai 318 orang, korban luka-luka 2.046 orang dan warga mengungsi 62.545 orang.
Sementara total rumah rusak 56.311 dengan rincian rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit. Sebanyak 6.000 personel gabungan telah dikerahkan untuk terus fokus melakukan pencarian korban hilang dan evakuasi warga terdampak.
(Red)