SUBANG, MMN.CO – Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih baru-baru ini meresmikan Gedung Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (17/8).
Dalam kesempatan itu menyatakan pihaknya merasa prihatin atas layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, pasalnya masih kurang diminati oleh Warga Subang.
Menurutnya selama ini masyarakat Subang lebih sering memanfaatkan layanan rumah sakit ke luar daerah.
Kalau di Pantura lebih memilih layanan di rumah sakit swasta di Purwakarta dan di Subang Kota lebih memilih ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dikatakan Imas, dengan diresmikannya Gedung Rawat Inap diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan Rumah Sakit Umum Daerah Subang. “Sehingga nanti warga Subang tidak perlu lagi keluar daerah untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ujarnya.
Gedung Instalasi Rawat Inap yang dibangun menggabungkan fasilitas layanan poli klinik yang sebelumnya berpencar. Sehingga lebih memudahkan layanan poliklinik dalam satu gedung.
Diakui bahwa layanan kesehatan untuk warga Subang menjadi tantangan. Pemerintah Kabupaten Subang terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan. Sejalan dengan Program Gapura Serasi yang menjadi strategi pembangunan, diantaranya meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Subang.
Keberhasilan pembangunan Gedung Instalasi Rawat Jalan berkat keseriusan Direksi RSU Subang dalam mencari bantuan anggaran pembangunan dan sarana yang diperlukan. “Karena bila mengandalkan APBD Subang tidak akan cukup membangun kekurangan fasilitas yang diperlukan,” imbuhnya.
Selanjutya kata Imas dirinya mendukung usaha serius yang dilakukan Direksi RSUD Subang dalam melengkapi sarana yang diperlukan. “Tidak usah malu minta-minta bantuan asalkan untuk kepentingan masyarakat. Saya juga tidak merasa malu minta ini minta itu untuk kepentingan Warga Subang,” tuturnya.
Dalam laporannya Plt. Direktur RSUD Subang, dr. Eka Mulyana, Sp.OT menuturkan bahwa RSUD Subang berdiri diatas lahan seluas 6 hektar dengan memiliki 839 pegawai diantaranya 70 orang dokter dan 37 orang dokter spesialis serta 289 tempat tidur.
Jumlah tempat tidur tersebut masih kurang. Oleh karena itu akan membangun gedung layanan rawat inap VIP dan Kelas I dengan kapasitas 30 tempat tidur. Upaya ini dilakukan untuk menyerap pasien dan menjadikan RSU Subang sebagai rumah sakit andalan dalam layanan. Rencana lainnya ialah membangun fasilitas haemodialisa (cuci darah) dari yang sekarang tersedia baru 12 unit.
“Dengan layanan sebanyak itu menimbulkan pasien harus antri,” katanya.
Untuk itu pihaknya akan membangun fasilitas gedung dengan daya tampung 50 unit peralatan haemodialisa.
Kegiatan Peresmian turut dihadiri Forkopimda dan sejumlah mantan Direktur RSUD.(BH)