MMN.co, Cianjur – Miris warga desa Neglasari, kecamatan Kadupandak dan Sukamahi kecamatan Cijati akibat tidak ada jembatan karena putus terbawa arus air kali Cibuni pada tahun 2021 tahun lalu kini setiap harinya harus menantang nyawa sebrangi kali Cibuni dengan kedalaman 4 meter dan lebar sungai Cibuni 200 mengunakan rakit yang terbuat dari bambu.
Diketahui jembatan yang putus pada tahun 2021 yang lalu merupakan akses satu satunya warga di dua kecamatan yang ada di Cianjur Selatan diantaranya yang masuk wilayah desa Neglasari dan Sukamahi apabila mau menjual hasil bumi dan akses pendidikan anak anak yang akan berangkat ke sekolah. Sehingga mereka berharap kepada pemerintah kabupaten, Provinsi dan Pusat untuk bisa segera membangun kembali jembatan gantung permanen yang baru supaya akses kembali normal.
Seperti dikatakan Mila (35) warga desa Neglasari, setiap harinya ia bersama warga lainnya harus melewati kali Cibuni naik rakit apabila mau ada keperluan.
“Harus bagaimana lagi walau harus bertaruh nyawa habis tidak ada akses jalan lain selain lewat sini pak. Ada jalan lain namun harus memutar dan jalannya jauh memakan waktu puluhan kilometer, bisa berjam jam lamanya,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (16/3/2022).
Mila berharap, harapan kami dengan warga lainnya ingin adanya pembangunan jembatan gantung yang baru kembali.
“Bukan hanya kami para petani dan pedagang lainya, anak anak sekolah juga setiap harinya lewat sini juga sama,” harapnya.
Sementara itu Asep Juanda kepala desa Neglasari menjelaskan, benar warga kami dan warga desa Sukamahi, kecamatan Cijati setiap harinya harus menyebrangi kali Cibuni dengan cara naik rakit apabila ada keperluan ke desa kami.
“Pasalnya akses ini merupakan akses satu satunya kebutuhan warga masyarakat desa kami, baik akses perekonomian, pendidikian juga lainnya. Yang paling mirisnya apabila musim hujan tiba dan air kali Cibuni meluap warga tidak bisa lewat sehingga harus memutar ke arah jalan lain dengan jarak tempuh puluhan kilometer memakan Waktu berjam jam,” ujarnya kepada MMN.co, saat ditemui dikantornya Rabu (16/3/2022).
Asep menegaskan, maka dari itu kami sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah baik tingkat kabupaten, provinsi dan pusat untuk segera bisa kembali membangun jembatan gantung baru segi permanen yang bisa di akses oleh warga kami dan warga desa lainya.
“Akibat tidak ada akses jembatan karena putus tergerus air kali Cibuni pada tahun 2021 yang lalu, kini warga kami kesulitan, bukan hanya warga anak anak sekolah juga sama kesulitan apabila mau pergi ke sekolah,” pungkasnya.
(Jay)