METROMEDIANEWS.CO – Pasca terjadinya aksi unjuk rasa (unras), kuasa hukum dan relawan kemanusiaan, Selasa (17/7) kemarin, yang menuntut pertanggung jawaban pihak PLN cabang Cianjur, atas musibah terjadinya kecelakaan yang menimpa M Enda Suryadi (7) bocah pelajar SD, korban tersengat listrik tegangan tinggi sebulan lalu di kampung Kedung Hilir RT. 01/03 Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang.
Sebagai bentuk prikemanusiaan dan rasa tanggungjawab pemerintah desa kepada masyarakat. Aktifis kemanusiaan dan awak media mencoba mencari kejelasan mengenai bantuan (upaya) pemerintah desa (pemdes) Sukamanah.
Saat ditemui di Aula desa, Rabu, (18/7), Enang Saepudin kepala desa Sukamanah, dirinya mengatakan sudah berbicara dengan pihak keluarga (kakek korban), namun belum pernah menengoknya.
“Nanti saja kalau Enda sudah pulang ke rumah kalau mau nengok, pak lurah kan banyak pekerjaan di desa,” kata kakek Enda saat bertemu dengan kepala desa beberapa waktu lalu.
Kendati demikian Enang Saepudin berencana baru akan menengok Enda di Pengobatan Alternatif H Solihin Tegal Panjang Sukalarang, Sukabumi besok atau lusa, mengatakan setelah didatangi aktifis kemanusiaan dan awak media.
Dihimpun dari pembicaraan antara pihak desa, Ketua RT/RW, aktifis kemanusiaan dan awak media, jawaban dari pemerintah desa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, padahal keluarga korban, sangat mengharapkan pemdes Sukamanah dan pihak kecamatan Cugenang bisa mempasilitasi pengajuan permohonan pertanggung jawaban pihak PLN cabang Cianjur kepada korban.
Disisi lain, menyikapi terjadinya kejadian tersebut pihak keRTan 01/03 Desa Sukamanah. Ketua RT dan masyarakat akan mengumpulkan uang (ngencleng), meminta sumbangan dari warga untuk sekedar menambah bekal orangtuanya selama menunggu di Pengobatan Alternatif H. Solihin.
“Saya memang belum pernah menengok kesana, tapi saya suka memonitor bagaimana perkembangan anak tersebut dari orangtuanya. Mendengar kondisinya semakin parah, kami berinisiatif untuk mengumpulkan dana sebagai bentuk kepedulian kepada keluarga korban, meski hanya sealakadarnya saja,” kata Ketua RT. 01/03 yang kebetulan ada di kantor desa.
Sangat disayangkan, setelah terjadinya musibah yang menimpa M Enda Suryadi dan ramai diberitakan di media online dan cetak, Enang Saepudin dan Yadi Supriadi A.Md Camat Cugenang, belum sempat menengoknya, seolah menutup mata menutup telinga, padahal permasalahan tersebut sangatlah serius menyangkut masa depan si korban.
Penulis: Jay
Editor: Dedy