METROMEDIANEWS.CO – Jalan protokol KH Abdullah Bin Nuh diblokade ribuan massa dari dua kubu berbeda, yakni Pro dan Kontra kebijakan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar (IRM), Rabu (9/5).
Aksi massa pro yang tergabung dalam Fron Sugih Mukti dan masa kontra Koalisi Ulama dan Umat (Komat) pada unjuk rasa dihari bersamaan siang kemarin, yang berpusat ke Gedung DPRD Cianjur tidak terjadi bentrok. Lantaran ratusan personel Polres Cianjur dan TNI 0608 ditambah pasukan Sabara Polda Jabar dan Brimob bisa mengendalikan.
Tak berlangsung lama kedua kubu yang berbeda yang berjarak hanya 100 meter itu datang dengan menggunakan kendaraan truk, mobil pribadi, sepeda motor dan membawa sejumlah spanduk disertai alat pengerah suara untuk orasi dengan mendapatkan hadangan ketat dari petugas gabungan, sehingga pintu masuk gedung wakil rakyak tersebut seteril dari kedua aksi massa.
Setelah Kapolres Cianjur dan Dandim 0608 Cianjur melakukan negoisasi kepada kedua kordinator aksi untuk masuk ke gedung dewan menemui anggota legislatif untuk menyampaikan tuntutannya. Akhirnya sesuai kesepakatan, para perwakilan dari kedua kubu masa tersebut diwakili 50 orang. Selang satu jam kemudian, para perwakilan keluar dari gedung dewan tersebut masa dari keduanya akhirnya membubarkan diri.
Kordinator aksi Komat ustaz Komar Burhanudin mengatakan, aksi yang keduakalinya ini adalah menuntut atas janji anggota legislatif yang sudah membuat surat kesepakatan sebelumnya, untuk pembentukan pansus hak angket.
“Aksi kami disini murni aspirasi rakyat Cianjur, untuk menuntut DPRD Kabupaten Cianjur secepatnya membuat pansus hak angket. Jelas, karena sudah bukan jadi rahasia umum lagi dengan segala kebijakan Bupati Cianjur. Pegawai pindah harus pakai duit, karyawan RSUD belum dibayar.Yang lebih inti adalah alih fungsi lahan dan pembangunan gedung perkantoran pemerintahan Cianjur di Campaka”, ujar Umar disela – sela aksinya kemarin.
Sementara itu, Yudi Junadi sebagai kordinator aksi kubu pro kebijakan Bupati Cianjur IRM Fron sugih mukti mengatakan, aksi yang dilakukan hari ini beragendakan Nasional yaitu melawan Hoax.
“Kebetulan aksi yang dilakukan Komat itu adalah hoax. Contoh hoax itu seperti Bupati Cianjur tidak bisa ditangkap Kejaksaan dan Irvan Rivano Muchtar anak dari Ketua DPD Nasdem, nah itu kan hoax yang sangat jahat. QKami hari ini melawan hoax itu”, tutur Yudi
Penulis: Jay
Editor: Dedy