Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
HOME

Memprihatinkan, Sekolah Ambruk di Cianjur Selatan Belum Tersentuh Bantuan

×

Memprihatinkan, Sekolah Ambruk di Cianjur Selatan Belum Tersentuh Bantuan

Sebarkan artikel ini
98 Pengunjung

MMN, CIANJUR – Tiga ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ridogalih di Kampung Tegalnangka RT 01/03, Desa Pananggapan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, sudah setengah tahun lebih ambruk. Hingga kini sekolah tersebut belum tersentuh bantuan. Ambruknya tiga ruang kelas diduga karena kayu lapuk akibat rayap.

Pantauan dilapangan, ambruknya tiga ruang kelas membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. Sebagian muridnya sempat tidak mau lagi melakukan kegiatan belajar di sekolah tersebut.

Guru di MI Ridogalih Pipih (45) mengatakan kurang lebih sudah 6 bulan lamanya kondisi ruang kelas tersebut dibiarkan ambruk, karena hingga saat ini pihaknya terkendala dengan biaya.

“Sebelumnya baru dua lokal ruang kelas ini ambruk, tapi seiring waktu sekarang bertambah satu lokal menjadi 3 lokal,” ujarnya.

Pipih mengatakan, jumlah murid di sekolah tersebut ada 77 murid. Menurutnya saat ini terpaksa harus bergeser ke ruang kelas yang masih tersisa yang meskipun terpaksa sedikit kurang efektif karena keterbatasan ruangan.

“Yang pasti kalau kegiatan belajar mengajar paling juga nantinya akan kami gunakan ruangan yang masih bisa kami pakai untuk kegiatan belajar,” katanya.

Dia berharap sekali ada perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun provinsi. Karena menurutnya hingga saat ini belum ada tindakan nyata ataupun bantuan khsusus untuk kembali merenovasi tiga ruang kelas tersebut.

“Sebenarnya sudah ada yang meninjau langsung dari Kemenag, namun nyatanya hingga saat ini belum juga ada upaya yang dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Cianjur Hamdan membenarkan MI Ridogalih ambruk di Desa Pananggapan, Kecamatan Cibinong Cianjur Selatan. Menurutnya peristiwa tersebut kurang lebih sudah berjalan enam bulan kebelakang.

“Ia benar, itu kejadiannya kurang lebih 6 bulan ke belakang. Dan saya atas perintah dari pimpinan langsung turun meninjau kelokasi,” ujarnya.

Menurutnya, bahan atap bangunan MI tersebut mendominasi dari Kayu, sehingga gampang diserang rayap.

“Kami juga telah menyarankan ke pihak MI agar ruang kelas yang masih utuh segera mendapatkan perawatan secara efisien, sambil menunggu bantuan datang,” katanya.

Hamdan mengatakan, dari 3 ruang kelas yang ambruk tersebut dipastikan akan memakan biaya sebesar Rp 250 juta per ruangan.

“Ya artinya kurang lebih Rp 750 juta kalau dibangun dari awal,” pungkasnya.(Farhan MR)