Gulir ke bawah untuk membaca
#
#
Nasional

Akhirnya Jenazah Ani TKW Asal Naringgul Tiba Dirumah Duka

×

Akhirnya Jenazah Ani TKW Asal Naringgul Tiba Dirumah Duka

Sebarkan artikel ini
147 Pengunjung

MetroMediaNews.co – Iring iringan mobil ambulance yang membawa jenazah almarhumah Ani Binti Iin (36) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cidalung RT 07/03, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur yang ditemukan tewas di sebuah gedung di Yordania, pada Senin (5/8/2019), tiba dirumah duka pada Sabtu (31/8/2019) sekira pukul 01.00 WIB Dini hari.

Kedatangan jenazahpun disambut tangis histeris dari keluarga korban. Turut hadir Muspika kecamatan Naringgul, Camat, Kapolsek, Danposmil, Kabid Dinaskertnas Cianjur, Pemerintah Desa, Ketua Lembaga Astakira dan warga Kampung Cidalung menyambut kedatangan jenazah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan mengatakan, bahwa pihaknya menanti surat keterangan kematian karena hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman mengenai penyebab kematian yang pasti.

“Kami sempat menelusuri kabar kematian Ani hingga ke BP3TKI Jabar. Kebetulan Senin lalu kami ke BP3TKI Jabar, mengajak keluarga Ani ke Bandung untuk mencari informasi resmi. Ternyata pihak BP3TKI Jabar juga belum mengetahui hal itu,” terang Ali.

Ia menjelaskan, sepulang dari Bandung tanggal 13 Agustus, Astakira bersama keluarga juga mendatangi Disnaker Cianjur untuk menanyakan hal yang sama ternyata belum ada berita acara.

“Keluarga hanya menerima kabar melalui pesan WhatsApp dari Disnakertrans yang isinya dihapus kembali,” kata Ali.

Pihak keluarga pernah memperlihatkan WhatsApp yang isinya ada 13 poin tentang kronologis kematian Ani. Poin yang diingat keluarga adalah Ani meninggal di depan gedung yang ditemukan polisi kemudian dibawa ke Rumah Sakit.

“Tidak punya majikan, ada kejanggalan punya kenalan dengan orang Mesir dan ditemukan meninggal setelah tiga hari keluar dari rumah orang Mesir tersebut,” ujarnya.

Ali menambahkan, ia membantu kepulangan Ani karena keluarga ingin jenazah dibawa ke tanah air.

“Almarhumah sejak keberangkatan 2011, lost contacts delapan tahun tak berkabar,” ucapnya.

Astakira sebagai kuasa dari keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya almarhum, sesuai keinginan keluarga penjelasan penyebab kematian harus jelas.

“Tak ada surat resmi yang dikirimkan hanya mendapat informasi melalui WhatsApp diduga overdosis obat,” jelasnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah bisa melacak, pihaknya yakin ada majikannya karena Ani bekerja 8 tahun di sana.

“Ini tak jelas sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengusut tuntas termasuk haknya, saya meminta KBRI mengusut tuntas,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Ricky Ardhi menjelaskan, kematian TKW Ani Binti Iin awal mulanya pihaknya tidak mengetahui adanya salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Yordania hingga meninggal dunia dari informasi melalui pesan WhatsApp salah seorang Staf Adnaker KBRI Amman Yordania pada tanggal 9 Agustus 2019.

“Berdasarkan hasil forensik dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui Tim Forensik Yordania tidak ditemukan adanya bekas pengganiayaan kekerasan. Melainkan yang bersangkutan sakit dan minum obat diduga over dosis akibat kelebihan menurut infonya seperti itu,” terangnya.

Ricky menyambungkan, adapun untuk biaya kepulangan sepenuhnya ditanggung oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman Yordania.

“Awalnya memang agak kesulitan untuk memulangkan jenazah Ani Binti Iin karena posisi yang bersangkutan tidak memiliki majikan dan pihak PT nya pun tidak jelas sehingga tidak bisa di klemkan. Kemudian pihak KBRI berkordinasi dengan pihak Kemlu agar bisa dibantu kepulangannya. Selain itu kami juga berkordinasi dengan BNP2TKI untuk meminta bantuan kepulangan dari Bandara dan Alhamdulillah akhirnya jenazah bisa dipulangkan,” tegasnya.

Informasi yang kami terima dari pihak KBRI yang bersangkutan berangkat kerja dari tahun 2010 dan pernah memiliki majikan sekitar 2 bulan dan selanjutnya bekerja serabutan diluar tanpa memiliki majikan. Saat ditemukan meninggal berada dirumah kontrakan temannya yang orang Mesir. Bahkan yang melaporkan kematiannya juga orang Mesir itu sendiri.

“Adapun kaitan dengan hak haknya, informasi dari KBRI ada beberapa barang barang milik alamarhumah yang masih tertinggal dan kini masih disimpan di Mahkamah Zarka. Adapun kaitannya dengan hak hak yang lainnya pihak KBRI masih menelusuri dan melancaknya. Apabila ada perkembangan dari pihak KBRI kami informasikan kembali,” pungkasnya.

Editor: Dedy Rahman
Reporter: Jay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *