Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
Cianjur

Mantan Pejuang OKD di Cianjur Selatan Hidupnya Memprihatinkan

×

Mantan Pejuang OKD di Cianjur Selatan Hidupnya Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
121 Pengunjung

MetroMediaNews.co|Cianjur – Abah Dadan (70) salah seorang warga Kampung Pasir Kelewih RT 01/10, Desa wanasari, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, mantan pejuang Organisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Pertahanan Rakyat (OPR) saat melawan gerombolan pemberontak DI/TII pada tahun 1958 kala itu Abah Dadan bergabung dengan TNI dalam organisasi pertahanan rakyat (OPR) di bawah Kodam III Siliwangi bersama Kopral Arifin untuk mengusir para antek antek gerombolan pemberontak yang bersembunyi dihutan hutan wilayah Cidaun dan Naringgul, Cianjur Selatan.

Namun sunguh miris melihat kondisi kehidupannya yang luput dari perhatian pemerintah dan kondisinya sunguh menghawatirkan, karena saat ini kerja hanya sebagai kuli serabutan yang penghasilan tidak menetap.

Bahkan, rumah tempat tinggalnya juga tidak layak huni rumah berukuran 4×5 meter dengan kondisi genting sudah pada bocor serta dinding bilik bolong bolong sehingga jika turun hujan tak heran abah kedinginan. Miris nya lagi gubuk reyod berukuran 4×5 meter itupun berdiri diatas tanah orang lain yang dipinjamkan sementara.

Dikatakan Abah Dadan (70), walau dirinya tinggal di gubuk yang tidak layak huni, namun ia merasa bangga sebagai anak bangsa pernah turut berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

“Saat ini tinggal bersama 4 orang anak abah di gubuk. Anak semua Ada 8 orang, namun yang 4 orang sudah berumah tangga. Istri abah sendiri sudah meninggal setahun yang lalu,” ungkapnya dengan nada sedih kepada MetroMediaNews.co, Selasa (19/10/2020).

Dadan menuturkan, pengalaman yang paling mengesankan waktu ikut terlibat menjadi Organisasi Kemanan Desa (OKD) dan Organisasi Pertahanan Rakyat (OPR) ada yang paling mengharukan waktu itu sedang istirahat bersama pasukan TNI yang dikomandoi oleh Kopral Arifin, tiba tiba datang gerombolan pemberontak DI/TII yang hendak menyerang dengan sigap abah bersama Kopral Arifin langsung mengarahkan senjata Karaben Jepang Laras panjang ke arah pemberontak dan sempat terjadi baku tembak antara pemberontak dengan pasukan TNI dan ada salah satu dari pemberontak sempat berkelahi dengan abah dan akhirnya pada lari kocar kacir ke arah hutan.

“Para pemberontak itu dikenal sadis terhadap warga, mereka kalau keinginannya tidak dikasih bisa membunuh. Makanya saya tumpas kala itu bersama sama pasukan TNI dan OKD, OPR yang dipimpin oleh Kopral Arifin. Mungkin kalau masih ada sekarang bapak Arifin pangkatnya sudah Jenderal,” tuturnya.

Masih kata Abah Dadan, dulu pernah punya surat tugas mungkin kalau sekarang bisa disebut SK, tapi hilang waktu itu disimpan di lemari tapi dicari cari engak ketemu.

“Sebelum pa Kopral Arifin pindah tugas pernah bilang kalau mau masuk mendaftar jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) abah bisa karena punya Surat tugas dan bilangnya surat ini jangan hilang nanti kalau sudah tua bisa diajukan. Eh pas sekarang dibutuhkan dicari cari malah engak ketemu, tapi Alhamdulilah kalau bantuan untuk orang Jompo sudah dapat serta bantuan pemasangan listrik gratis juga dapat yang belum dapat bantuan untuk pembangunan rumah yang layak,” katanya.

“Abah berharap mudah mudahan punya rumah yang layak seperti orang lain ada kamar mandinya juga ada WC nya,” jelasnya.

Sementara itu Dodo Ketua RW menjelaskan, kalau untuk bantuan rumah layak huni sebenernya sudah sering kepihak pemerintah desa tapi belum ada tindak lanjutnya Hinga sekarang.

“Pernah waktu itu dari pemerintah desa ada yang moto moto dan menayakan berapa ukuranya tapi sampai sekarang belu juga turun bantuan untuk rehab rumah Abah Dadan,” ucapnya.

Ketua RW menambahkan, Rencananya bulan bulan ini kami bersama warga masyarakat sekitar mau bahu membahu secara swadaya untuk membangun rumah abah Dadan.

“Karena lokasi tanah yang sekarang ditempati milik orang lain dan sama orangnya mau dipakai, terpaksa rencanaya akan dipindahkan ketempat lain kebetulan ada salah seorang warga yang mengijinkan dan memberi pinjaman tanah untuk ditempati oleh abah dadan dan anak anaknya,” tambahnya.

Dodo berharap, tentunya harapan kami selaku ketua RW semoga abah dadan segera mendapatkan bantuan untuk pembangunan Rumah yang layak huni.

“Kasihan sebab kondisi abah Dadan sekarang sering sakit sakitan mungkin karena umurnya sudah tua,” harapnya.

Editor: Red
Penulis: Jay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *