METROMEDIANEWS, CIANJUR – Sebagai bentuk upaya menjaga kualitas dan kuantitas air tanah alami, Danone-Aqua bekerjasama dengan UNPAD membuat kolam resapan (Waterpond) yang dibangun di Desa Kebonpeteuy, Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Kolam resapan ini langsung diresmikan oleh Bupati Cianjur Herman Suherman, dan langsung di serah terimakan kepada masyarakat sekitar, Kamis (11/4).
Kolam resapan ini merupakan bagian dari konservasi air dan dibangun Danone-Aqua sejak September 2018, bekerja sama dengan para ahli dari Universitas Pajajaran, Bandung.
Air yang dapat diresapkan kembali ke dalam tanah adalah sebesar 126 juta liter per tahun. Jumlah tersebut digunakan untuk masjid dan sebagian masyarakat (lebih dari 40 Kepala Keluarga-red), selanjutnya sisanya sebagai sumber kolam resapan.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, berharap banyak sumur resapan dibangun untuk meningkatkan sumber mata air dan mencegah bencana Hidrologi seperti banjir.
“Saya atas nama pemerintah dan warga bersyukur adanya pembangunan bak resapan air dalam rangka melestarikan lingkungan di wilayah Cianjur,” kata Herman saat meresmikan kolam resapan di Desa Kebonpeuteuy, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Kamis (11/4).
Menurutnya, perlu dukungan semua pihak agar ekosistem bisa lestari sehingga air bisa dinikmati hingga generasi selanjutnya.
“Jangan sampai anak cucu tak kebagian air, mari teruskan dan tingkatkan bersama pengelolaan air,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Danone-Aqua, Universitas Padjajaran, dan PLT Bupati Cianjur menyerah terimakan kolam resapan yang dibangun di Desa Kebonpeteuy kepada masyarakat.
Pabrik Aqua Cianjur saat ini menjalankan upaya memasukkan air kembali ke dalam tanah melalui kolam resapan (Waterpond). Potensi sumber daya air yang melimpah di Gunung Gede memiliki peranan penting terhadap pabrik Aqua Cianjur yang terletak di lereng timur Gunung Gede. Pemanfaatan sumber daya air tersebut tentunya perlu diimbangi dengan usaha untuk menjaga kelestarian sumber daya air.
“Kegiatan yang dijalankan pabrik Aqua Cianjur ini merupakan upaya yang bertanggung jawab. Dengan kolam resapan ini Aqua dapat meresapkan air kembali ke dalam tanah, sekaligus juga mengalirkan air bersih ke rumah-rumah penduduk. Ini merupakan hal yang luar biasa. Aqua dapat ikut melestarikan lingkungan dan juga memperhatikan kebutuhan akses air bersih untuk masyarakat,” kata Herman Suherman.
Kepala Pabrik Aqua Cianjur Novan Yulianto menjelaskan bahwa pembuatan kolam resapan ini merupakan salah satu dari banyak kegiatan konservasi yang selama ini dilakukan pabrik Aqua Cianjur sejak 2011.
“Kolam resapan ini memiliki manfaat ganda, yaitu memberikan akses air bersih kepada masyarakat Desa Kebonpeteuy dan juga melakukan konservasi air tanah. Kegiatan konservasi lainnya yang juga sudah dilaksanakan oleh pabrik Aqua Cianjur adalah pembangunan sarana air bersih dari 2011 hingga 2018 dengan penerima manfaat yang sudah mencapai 2452 kepala keluarga atau 12.384 jiwa yang tersebar di beberapa desa, konservasi pohon sebanyak 70.342, biopori sebanyak 12.500 titik, 51 sumur resapan, dan terakhir adalah membuat kolam resapan yang hari ini diresmikan oleh Bupati Cianjur di Desa Kebonpeteuy serta satu kolam resapan lagi di Desa Titisan,” kata Novan Yulianto.
Sementara itu Pakar Hidrogeologi dari Universitas Pajajaran yang juga Dekan Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Prof. Dr. Ir. Hendarmawan. M. Sc mengatakan, bahwa penentuan daerah resapan untuk kawasan Gekbrong, Cianjur telah dilaksanakan dengan melakukan studi Geologi, Geolistrik dan Hidroisotop pada tahun 2014.
Hasil studi Hidrogeologi Hidroisotop secara komprehensif di daerah Gekbrong menghasilkan posisi daerah resapan air yang akurat dan Kampung Barukusumah, Desa Kebonpeuteuy ini merupakan salah satu daerah resapan air.
“Pembangunan kolam resapan di Kampung Barukusumah ini bertujuan untuk memasukan air ke dalam lapisan tanah sebagai bentuk strategi konservasi air tanah untuk keberkelanjutan sumber daya air tanah,” pungkasnya.(Farhan MR)