MMN, CIANJUR – Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Drs AM Asnandar MSi, mengatakan, Kabupaten Sukabumi, merupakan penerima manfaat terbesar Bantuan Pangan Non Tunai di wilayah I Sumatera dan Jawa Barat.
Ia mengatakan di wilayah I, data keluarga miskin penerima manfaat BPNT ada sekitar 5 juta keluarga. Di Jawa Barat tiga besar penerima manfaat BPNT adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.
“Forum komunikasi pimpinan daerah Cianjur sudah menandatangani program pendampingan BPNT ini, artinya kalau ingin menuntaskan kemiskinan harus simultan sinergi antar lembaga pemerintah,” ujar Asnandar saat launching penyaluran program BPNT, di Desa Kertajati, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Rabu (26/6/2019).
Asnandar mengatakan, program BPNT sangat bermanfaat bagi warga karena berbeda dengan program sebelumnya.
“Kalau zaman dulu tak transparan jenis berasnya, di program kali ini warga berhak memilih mana yang akan diambil beras premium atau medium,” katanya.
Ia mengatakan, penentuan penerima BPNT harus berbasis data terpadu melalui musyawarah desa dan kelurahan.
Ia mengatakan, penerima BPNT harus dipampang di kantor desa dan kelurahan agar warga lainnya bisa menilai apakah penerima tersebut sudah pantas atau malah tak pantas karena sudah sejahtera.
“Jangan sampai yang punya mobil atau rumahnya bagus menerima BPNT,” ujarnya.
Ia mengatakan target 1 juta yang belum tersalurkan di wilayah I akan dikembalikan ke negara.
“Jadi kalau kartu kombo 105 hari tak digunakan akan dikembalikan ke negara, apakah meninggal atau pindah alamat, itu yang harus diverifikasi,” imbuhnya.
Tim satgas pangan juga akan berkoordinasi untuk pengawasannya
Ia mengatakan, untuk tahun 2020 pihaknya sudah mengadakan pertemuan sampai tengah malam dengan pihak dewan.
“Jadi BPNT dinaikan lagi anggarannya, sudah diusulkan dari Rp 110 per penerima menjadi Rp 135 ribu, dari beras dan telur rencananya bisa jadi ada tambahan bahan lainnya nanti,” katanya.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Jabar Marwini, mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi agar penerima bantuan PKH dan BPNT tak double.
Di Cianjur ini ada sekitar 187 ribu penerima bantuan BPNT, dan ada 737 e-warung, yang sudah terdistribusi sekitar 66 ribu.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, memberi pesan untuk e-warung agar memberi beras premium terbaik kepada warga penerima bantuan.
“Harus beras yang bagus, jangan sampai ada telur kedaluarsa, saya yakin dengan program jni perekonomian desa lebih meningkat lagi, manfaatkan Bumdes dengan mengalokasikan beras potensi lokal,” ujarnya.(Jay)