Gulir ke bawah untuk membaca
Contoh Gambar di HTML

#
#
Daerah

Keluarga Korban Tewas Terlindas Dump Truk di Pakuhaji Mengeluh Kerap Didatangi Pihak Perusahaan

×

Keluarga Korban Tewas Terlindas Dump Truk di Pakuhaji Mengeluh Kerap Didatangi Pihak Perusahaan

Sebarkan artikel ini
91 Pengunjung

MMN.co, Kab. Tangerang – Keluarga almarhum Ilman Sadewa (31) dan Arjuna Ghuanteng (3), ayah dan anak yang tewas setelah terlindas dump truk pasir di Jalan Raya Pakuhaji, Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, meminta pihak perusahaan dump truk pasir tidak mendatangi terus pihak keluarga almarhum lagi. Sebab menurut keluarga korban, apa yang diinginkan pihak perusahaan dump truk pasir telah diberikan (menandatangani surat perdamaian dan membuat video perdamaian).

“Dan, saya mohon, tolong pemberitaan itu jangan seolah-olah menerima kompensasi. Kompensasi apa yang kita terima? Tidak ada. Kita hanya menerima 43 juta 500 ribu rupiah, itupun berupa uang duka dari hari kematian sampai tujuh harinya. Dan setelah itu sudah. Tidak ada kesepakatan apapun,” kata Lina Herlina, perwakilan keluarga Almarhum Ilman Sadewa dan Arjuna Ghuanteng, Kamis (5/9/2024), siang.

Lina menuturkan, adapun dari kami pihak keluarga minta diperhatikan untuk anak korban, itupun mereka hanya bilang dipertimbangkan saja. Dan itu tidak ada di atas materai.

READ  Pengamat : Kasus dugaan OTT di Pilkada Banda Aceh Tidak Mempengaruhi Hasil Pleno KIP Banda Aceh

“Kita hanya berupa keinginan mengganjal di hati. Adapun mereka menyetujui atau tidak ataupun melanggar, itu hak mereka. Tapi kita tidak pernah meminta berapapun nominal,” katanya.

Untuk itu Lina meminta pihak perusahaan dump truk pasir berhenti mengganggu keluarganya, karena keluarganya merasa terganggu.

“Silahkan pihak armada kelarkan diranah Pengadilan dan Kepolisian dan jangan bawa keluarga lagi. Jadi kita merasa tuh seolah-olah mentang-mentang kita tidak punya dukungan, kita tidak punya backingan, seenaknya saja mereka menekan kita. Padahal kita sudah legowo banget tidak mempermasalahkan sopir mau dipenjara atau tidak, kalian mau kasih kompensasi atau tidak, kalian mau bertanggung jawab atau tidak,” ucapnya.

Sebab itu, Lina berharap pihak armada stop mengganggu teteh saya (Ade Juhariah, istri Ilman Sadewa sekaligus ibu Arjuna Ghuanteng).

“Mau apalagi kalian? Nyawa sudah 2, iyakan? Sopir mau dibebasin sudah, surat damai sudah. Mau teteh saya jadi gila? Yang benar aja,” ujarnya dengan nada kesal.

Sebelumnya, pihak keluarga korban mengakui telah menandatangani surat dan membuat video perdamaian sesuai permintaan pihak perusahaan dump truk pasir.

READ  Pengamat : Kasus dugaan OTT di Pilkada Banda Aceh Tidak Mempengaruhi Hasil Pleno KIP Banda Aceh

Selain itu juga, keluarga almarhum mengakui telah menerima uang duka sebesar Rp43.500.000 dari pihak perusahaan dump truk pasir untuk biaya rumah sakit, ambulans, pemakaman sampai tahlilan selama 7 hari.

“Adapun proses yang sedang berlangsung di Pengadilan, itu sudah di luar ranah keluarga korban. Karena keluarga korban sudah memberikan statement perdamaian berupa video. Adapun sopir mau bebas atau tidak itu silahkan. Itu bukan ranahnya kita lagi. Silahkan pihak armada (perusahaan dump truk pasir),” tandasnya.(Red/Aris-FWJI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *