METROMEDIANEWS, JAKARTA – Adanya tenaga Kontrak Kerja Individu (KKI) atau tenaga honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Tambora Jakarta Barat baru-baru ini diduga akibat manipulasi data kepegawaian.
Para tenaga honorer yang diduga berjumlah 35 orang yang ditempatkan di 32 SDN tidak pernah mengikuti test dan tidak pernah ada sosialisasi ke pihak sekolah.
Menurut informasi yang didapat, para tenaga honorer tersebut dikirim ke sekolah-sekolah pada Maret 2019 lalu, namun baru bekerja 2 bulan, para honorer tersebut sudah menerima gaji untuk empat bulan terhitung Januari-April 2019 sebesar Rp 15,6 juta. Aneh! sepertinya ada manipulasi data.
Hasil investigasi dan informasi yang didapat, manipulasi data ini diduga hasil karya Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Tambora, Abdul Haris.
Menurut Abdul Haris saat dimintai keterangan terkait KKI, dirinya mengatakan dengan adanya KKI tersebut memang menjadi kebutuhan masing-masing sekolah.
“Memang KKI itu sudah jadi kebutuhan, ada sekolah empat lantai, petugas kebersihannya masa cuma satu,” ujar Abdul Haris, Kamis (25/4).
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih melakukan investigasi ke pihak terkait, karena diduga masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan di dunia pendidikan di tingkat kecamatan Tambora, Jakarta Barat.(red)