MMM, CIANJUR – Dari sebelumnya ada 18 KK yang sumurnya diduga tercemar SPBU Panyaweuan, kini bertambah menjadi 44 KK atau sekitar 200 jiwa dan menuntut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur untuk segera mengeluarkan hasil uji air sumur tersebut.
Ludi Burdah Muslim (40) warga Kampung Panyaweuan RT 1/1 Desa Ciherang Kecamatan Pacet mengatakan, sebelumnya DLH Cianjur telah mengambil sampel air sumur milik warga yang diduga tercemar dari SPBU tersebut.
“Samplel air sumur sudah diambilnya. Dan kita ingin segera mengumumkan hasilnya seperti apa,” terang Ludi.
Ludi mengatakan, ada beberapa poin tuntutan puluhan warga saat ini. Yakni minta disiapkan air bersih sebanyak 5 ribu atau 6 ribu liter setiap harinya, penanganan kesehatan bagi warga yang terkena penyakit gatal-gatal dan sakit dibagian mata.
“Kita juga mendesak DLH untuk segera mengeluarkan hasil uji dari Lab, karena dengan begitu ada penindakan dan penanganan segera agar pencemaran tidak terus meluas ke sumur lainnya,” katanya.
Senada dikatakan Hakim (45) dan Husen Amirulah (44) warga sekitar meminta DLH agar biaya uji Lab air sumur agar dilakukan secara independen. Karena menurutnya, selama dinilai warga saat ini SPBU yang membiaya uji Lab air sumur tersebut.
“Apabila terbukti air sumur ini tercemar dari SPBU, maka harus cepat ambil tindakan penanganan rehabilitasi sumur. Dari asalnya bersih harus kembali bersih, dan warga minta kompensasi dari perusahaan yang layak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Dedi Junaedi mengaku, pihaknya sudah menerima aduan dari warga terkait adanya air sumur yang diduga tercemar dari limbah SPBU Panyaweuan, dan akan ditindak lanjuti.
“Sebenarnya sebelum lebaran memang sudah ada yang datang, tapi memang kondisinya sudah mendekati libur dan untuk hari besok Rabu (13/6) akan ada acara halalbihalal jadi paling hari Kamis pagi.
Dijelaskannya, pihak DLH tidak bisa langsung memvonis jika kadar air sumur yang diduga tercemar dari SPBU Panyaweuan tersebut dinyatakan positf dan tidaknya. Akan tetapi pihaknya akan membawa sampel air tersebut ke laboratorium dan akan ada hasilnya selama 14 hari pasca air sumur tersebut diambil.(Farhan MR)