METROMEDIANEWS.CO – Ribuan massa dari berbagai Ormas, Lembaga, Mahasiswa dan elemen masyarakat menggelar aksi tolak LGBT di Garut. Kegiatan aksi dimulai dari alun-alun Garut dan direncanakan berakhir audiensi dengan DPRD Kabupaten Garut.
Aksi ini dilakukan berawal setelah ditemukannya group media sosial di Facebook terkait LGBT SMP/SMA Garut yang beranggotakan kurang lebih 2.600 anggota.
Taopik Rahmat, salah seorang peserta aksi mengatakan, dengan aksi ini dirinya berharap agar pemerintah menindak tegas dan membubarkan anggota LGBT di Garut yang terindikasi sudah menyebar di kalangan pelajar SMP dan SMA di kabupaten Garut.
“Jika dibiarkan ini akan merajalela dengan perekrutan anggota baru dari kalangan pelajar, dan lebih parah lagi ditakutkan akan mengundang azab dari Allah SWT,” ungkap Taopik dengan nada kesal, Jumat (12/10) lalu.
Lanjut Taopik, pemerintah Kabupaten Garut harus membuat Perda Anti LGBT secara cepat, memang dalam proses pembuatan Perda itu membutuhkan waktu yang lama.
“Setidaknya, momentum ini bisa menjadi agenda darurat pembuatan Perda oleh pemerintah Kabupaten Garut bersama seluruh stakeholder terkait,” katanya.
Kominfo harus lebih mengawasi dan atau memantau konten-konten LGBT di Media Sosial. Apabila sudah ada disinyalir adanya aktivitas LGBT harus secapatnya Kominfo menindak tegas dan memblokir konten LGBT tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Garut harus membuat Perda juga tentang wajib belajar ilmu agama di luar jam pelajaran sekolah, agar pelajar lebih terarah dan terdidik secara ke ilmuan agamanya. Sangat jelas generasi yang masuk jalur LGBT ini kurangnya Pendidikan Agama. Kepada orang tua dan pengelola pendidikan harus lebih ditingkatkan pengawasan terhadap aktivitas para pelajar,” ujarnya.
Bentuk peduli generasi bangsa khususnya di kabupaten Garut nampak jelas saat salah satu dari peserta aksi dari ketua Pemuda PUI kabupaten Garut naik dan menyampaikan orasinya.
Penulis: Dedi|Tim
