MetroMediaNews.co – Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Pertanian bekerja sama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) belum lama ini melaksanakan gerakan percepatan pengolahan lahan di Desa Ciasem Hilir, Kecamatan Ciasem, sekaligus launching penggunaan Kartu Tani di Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, yang diserahkan oleh Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih dan Penanggung jawab upaya Khusus (Upsus) Panjale Jawa Barat Ir. Banun Harpini yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian Subang, Ketua KTNA Subang.
Pada kegiatan tersebut diserahkan bantuan kepada para petani secara resmi yang diserahkan oleh Bupati Subang berupa bibit padi dan paket Demplot area/pupuk di desa Ciasem Hilir dan penyerahan Kartu Tani untuk para petani serta penyerahan bantuan Traktor roda 4 dan Pompa Air 4 inchi di desa Tambakjati Patokbeusi dari Direktorat Jenderal Kementrian Pertanian RI.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Ir. H. Djadja Rohadamadja mengungkapkan, bahwa perlu dilakukan upaya terpadu untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yaitu dengan cara Intensifikasi dan Ektensifikasi seperti peningkatan ketersediaan air irigasi, penyediaan bibit, pupuk dan alsintan (alat mesin pertanian).
“Memang produktifitas hasil pangan pada awal 2017 sampai pertengah 2017 mengalami penurunan dari target 105.765 hanya 102.11, namun capaian luas tanah bertambah. Untuk kedepannya diharapkan produktifitas selanjutnya akan lebih baik lagi dengan adanya kerjasama dengan KTNA,” ujar H. Djadja.
Sementara itu Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih sangat mengapresiasi dengan hadirnya Kartu Tani bagi para petani yang merupakan media penyaluran bantuan sosial dan subsidi dengan menggunakan kartu multi fungsi yang dikeluarkan perbankan melalui Bank Mandiri.
“Kartu Tani berfungsi sebagai kartu tabungan dan kartu asuransi bagi para petani bila sewaktu-waktu mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti gagal panen oleh hama maupun masalah lainnya,” terangnya.
Lebih dari itu Hj. Imas mengatakan, bahwa bagi para petani yang memiliki kartu tani diwajibkan untuk menyisihkan sebesar Rp. 36.000/tahun sebagai dana asuransi. Para petani dengan mengikuti asuransi tersebut akan mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan diperolehnya barang-barang pertanian baik pupuk maupun bibit dengan harga murah dan distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol. Apabila di kemudian hari para petani mengalami gagal panen maka bisa mengklaim kepada pihak asuransi Rp. 6.000.000 untuk 1 hektar.
“Gerakan percepatan tanam dan gerakan panen raya akan mendorong pencapaian swasembada pangan nasional. Karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mewujudkan target swasembanda pangan,” katanya.
Dengan adanya isu UPTD akan dihapus, Subang merasa itu tidak perlu karena UPTD merupakan panjang tangan dari Pemerintah daerah yang ada di daerah. Kalau UPTD dihapus maka para petani di daerah susah untuk dipantau dan diberi perhatian oleh pemerintah.
Untuk kedepannya Subang akan tetap mempertahankan areal lahan persawahan untuk tidak menjadi alih fungsi baik untuk lahan industry maupun lahan lainnya karena Subang merupakan penghasil pangan terbesar dan menjadi penopang pangan untuk Jawa Barat maupun Nasional. Dengan dibangunnya bendungan Sadawarna diharapkan peningkatan produksi pangan akan meningkat pesat sehingga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Upsus Panjale Jawa Barat Ir. Banun Harpini memaparkan bahwa Subang merupakan salah satu dari 3 sentral padi terbesar di Jawa Barat. Subang pastinya pernah mengalami adanya gagal panen, oleh karena itu perlu adanya pengendalian dan pencegahan melalui bantuan dari Pemerintah dan unsur lainnya salah satunya dengan TNI.
Cara untuk menjaga Subang untuk tetap menjadi sentral penghasil pangan terbesar diharapkan bisa menjaga lahan persawahan untuk tidak dialih fungsikan, menghemat air untuk cadangan pengairan sawah dalam menghadapi perubahan iklim, melaksanakan prosedur tanam yang benar.
“Melalui program Kartu Tani kami berharap agar kesejahteraan para petani dapat meningkat, sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Subang juga akan tetap terjaga,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih, Penanggung jawan Upsus Jawa Barat, Kepala BPTP Jawa Barat, DAndim 0605, Asda I, Kadis Pertanian Kabupaten Subang, Kadis Ketahanan Pangan, Camat Ciasem, Camat Patokbeusi, Kapolsek, Danramil, Ketua KTNA Subang, para kelompok tani dan tokoh masyarakat.
(BH)